Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS INDEKS KEBERLANJUTAN INDUSTRI GARAM RAKYAT DI KANUPATEN PAMEKASAN
    Penulis : HOLILAH
    Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. Raden Faridz., Mp
    Dosen Pembimbing II :Millatul Ulya, S.TP., MT
    Abstraksi

    Garam adalah kumpulan senyawa yang sebagian besar terdiri dari Natrium Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida, Magnesium Sulfat dan Calsium Chlorida. Garam merupakan komoditi strategis yang merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi manusia kurang lebih 4 kg/tahun. Kabupaten Pamekasan mempunyai potensi untuk kegiatan industri garam rakyat. Indusrti garam rakyat di daerah Pamekasan sudah lama dilakukan oleh masyarakat, namun untuk industri garam rakyat baru saat ini akan dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi saat ini yakni masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal, mutu garam yang rendah, harga jual yang rendah serta daya serap pasar kurang, oleh karena itu perlu kajian untuk melihat status keberlanjutan industri garam rakyat di Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan atau yang mempengaruhi terjadinya kegagalan pada industri garam rakyat serta mengetahui nilai indeks keberlanjutan industri garam rakyat di Kabupaten Pamekasan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian yakni analisis status keberlanjutan dengan pendekatan “sustainability index of salt” hasil modifikasi dari program analisis Rapfish yang untuk mengetahui status keberlanjutan industri garam rakyat di Kabupaten Pamekasan. Berdasarkan hasil analisis status keberlanjutan dengan pendekatan indeks keberlanjutan menunjukkan bahwa nilai dimensi ekologi (66,09) dalam kategori cukup berkelanjutan, sedangkan dimensi ekonomi (49,33), dimensi sosial (47,06), dimensi teknologi (43,41) serta dimensi kelembagaan dan kebijakan (39,73) masing-masing dimensi tersebut tergolong dalam kategori kurang berkelanjutan. Untuk meningkatkan status keberlanjutan industri garam rakyat di Kabupaten Pamekasan, perbaikan pada dimensi kelembagaan dan kebijakan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan industri garam rakyat di Kabupaten Pamekasan. Prioritas perbaikan juga ditentukan oleh nilai hasil analisis leverage. Atribut dengan nilai tertinggi pada analisis leverage, menjadi atribut pertama yang harus di perbaiki, sehingga prioritas perbaikan perlu difokuskan pada ketergantungan masyarakat pada usaha tambak garam, peran petani guna keberlanjutan usaha serta permberdayaan masyarakat.

    Abstraction

    Salt is a compound that mostly consist of Sodium Chlorida (> 80%) and other compounds such as Magnesium Chlorida, Magnesium Sulphate and Calcium Chlorida. Salt is a strategic commodity that becomes a basic need for human consumption of approximately 4 kg / year. Pamekasan has a potential for people salt industry activities. The salt industry in Pemakasan has been carried out by the people for a long time. But for the new salt industry, it will be developed. The problems faced today are there are still a lot of land which can not be utilized optimally, low salt quality, low selling prices, and lack of market absorption. Therefore, it needs a study to look at tha sustainability status of people’s salt industry in Pamekasan. This study aims to find out the dominant factors or the cause of failure in the salt industry and also to find out the value of suistanability index of the people’s salt industry in Pamekasan. The analytical method used in this study is the analysis of suistainability status with the “sustainability index of salt” approach that resulted from Rapfish analysis to determine the sustainability status of the people's salt industry in Pamekasan. Based on the analysis result of the suistainability status with the suistainability index approach, it shows that the value of ecological dimension (66.09) in the category is quite suistainable, meanwhile the economic dimension (49,33), social dimension (47,06), technological dimension (43,41), and institutional and policy dimension (39,73). Each of dimensions are classified as less suistanable category. To improve the sustainability status of the people’s salt industry in Pamekasan, the improvements to the institutional and policy dimension must be a main priority in the management of people’s salt industry in Pamekasan. The priority of improvement is also determined by the value of leverage analysis. The highest value of attribute on leverage analysis bocomes the first attribute that must be improved, so the priority of improvement needs to be focused on people’s dependence on salt dike business, the role of farmers for business sustainability and society’s empowerment.

Detail Jurnal