Produksi bersih merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang mengarah kepada pencegahan yang umumnya dilakukan dalam kegiatan industri dengan tujuan efisiensi dan peningkatan keuntungan namun tetap melestarikan lingkungan. Metode ANP (Analytical Network Process) adalah metode yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam memperoleh alternatif terbaik dengan menampilkan urutan prioritas perankingan. Alternatif terbaik yang dihasilkan kemudian dianalisis kelayakan finansial dengan menggunakan metode perhitungan seperti payback period (PP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit cost ratio (B/C ratio) dan break even point (BEP) untuk menentukan suatu usaha layak untuk dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif terbaik yang dihasilkan dalam penerapan produksi bersih dan mengetahui analisis kelayakan finansial dari alternatif terbaik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode ANP karena memiliki beberapa kriteria yang digunakan. Alternatif terbaik yang dihasilkan dari penelitian ini adalah limbah tulang ikan yang dapat dijadikan tepung. Hasil analisis kelayakan industri rumah tangga tepung tulang ikan menunjukkan bahwa industri layak untuk dijalankan dengan nilai PP 3,87 tahun; nilai NPV sebesar Rp. 442.951,9421’ nilai IRR sebesar 9,60%; B/C ratio sebesar 1,09, BEP produksi sebesar 373.319291 bungkus (500 g)/tahun dengan harga pokok produksi (HPP) tepung tulang ikan sebesar Rp. 5.250,417137/500 g dan harga jual tepung tulang ikan sebesar Rp. 7000/500 g. Kata kunci: produksi bersih, metode ANP, kelayakan finansial.

Clean production is a strategy of environmental management that leads to the prevention in the industry activities which aim to get efficiency and profit enhancement but still preserve environment. The method of ANP (Aalytical Network Process) is a method that helps to determine the best alternative by displaying a set of rangking. Then, the best alternative is analysed for financial feasibility by using calculation method such as payback period (PP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit cost ratio (B/C ratio) and break even point (BEP) to determine a work which proper to be runned. This study aims to find out the best alternative in a clean production and analysis the financial feasibility from the best alternative itself. This study uses the ANP method because it has several criteria used. The best alternative resulting in this study is a waste of fishbone that can be made as flour. The result of analysis for home industries feasibility of fishbone flour shows that the industry is proper to be runned by scoring PP 3,87 years ; NPV value is about Rp.442.951.9421’ IRR value is about 9,60% ; B/C ratio is about 1,09, BEP production is 373.319291 pack (500/g)/year with the cost of goods production (HPP) fish bone flour is about Rp. 5.250,417137/500 g and the selling price of fishbone flour is about Rp.7000/500 g Keywords : Clean production, ANP method, Financial feasibility