Detail Karya Ilmiah

  • Analisis Srategi Pengembangan Usaha Kopi Biji Mangrove (Rhyzopora stylosa) DI KUB. Sabuk Hijau Pamekasan
    Penulis : Sofiyana
    Dosen Pembimbing I : Ir. Raden Faridz, MP
    Dosen Pembimbing II :Ir. Umi Purwandari, M.App.Sc.PhD
    Abstraksi

    Pamekasan merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Madura dengan luas daerah 79,230.01 Ha sebagian dari luas tersbut berupa lautan. Luasnya lautan yang ada di Pamekasan menjadikan kabupaten tersebut memiliki hutan mangrove yang sangat banyak. Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di tanah berlumpur atau di pesisir pantai. Hampir semua bagian tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan. Lembung merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Galis Kabupaten pamekasan, di desa Lembung banyak sekali tumbuhan mangrove yang hidup. Banyaknya tumbuhan mangrove tersebut dimanfaatkan secara bijak oleh Kelompok Masyarakat di daerah tersebut. KUB Sabuk Hijau merupakan salah satu kelompok usaha yang ada di Pamekasan yang memiliki inovasi baru terhadap mangrove. Usaha ini menciptakan sebuah produk yang disebut dengan kopi mangrove, yang dihasilkan dari olahan biji mangrove, jahe/cengkeh dan cabe jamu. Kelompok Usaha Bersama ini baru didirikan pada tahun 2006 dengan menciptakan sebuah produk baru, sehingga perlu menganalisa keberlanjutan usahanya. Untuk mengolah data dapat dilakukan menggunakan aplikasi MDS (Multi Dimensional Scalling) dan untuk analisa lanjutan dapat menggunakan analisis prospektif. Hasil yang didapat yaitu terdapat 5 faktor kunci pengembangan usaha yaitu kemampuan permodalan, kemapuan manajemen keuangan, keadaan peralatan produksi, proses produksi dan kemampuan SDM. Peningkatan dari kelima faktor kunci tersbut dapat mejadikan KUB Sabuk Hijau yang sukses di masa yang akan datang. Kata Kunci : Mangrove, Pengembangan Usaha, Multi Dimensial Scaling (MDS), Analisis Prospektif.

    Abstraction

    Pamekasan Regency is a small town in rural area of Madura Island, a land area of about 79,320.01 hectares which several areas are surrounded by water. Therefore, pamekasan has great potential becoming coastal town “home” for expansive mangrove forest. Mangrove are tree spesies on muddy soil and along shores. In fact, almost very part of mangrove plant provides benefit or utility to mankind. Lembung is a village in the Galis sub-district, Pamekasan Regency, where there are many mangrove live. The mangrove plant are used by local community to take the advantages of. One of local community in Pamekasan Regency that created a new business innovation in utilization of mangrove products is “ KUB Sabuk Hijau”. This local business creates a product called mangrove coffee, which is produced from processed mangrove seeds, gingrt/clove and chili herbs. On the other side, this local business is needed. This study used Multi-Dimensional Scaling (MDS) to analyze the data and study showed that there are five (5) key factors for business development which those are capital capability, financial management capability, state of production equipment, production processes an human resource capabilities. Thus, implement these key factors effectively, will increase the business growth of “KUB Sabuk Hijau” for becoming a succesfull local business in the future. Keywords: Mangrove, Business Development, Multi-Dimensional Scaling (MDS), Prospective Analysis.

Detail Jurnal