Detail Karya Ilmiah
-
Daya Saing Belimbing Tasikmadu di Kabupaten Tuban Jawa TimurPenulis : Diana MubarokahDosen Pembimbing I : Novi Diana Badrut Tamami, S.P., M.PDosen Pembimbing II :Dr. Fuad Hasan, S.P., M.PAbstraksi
Keputusan Menteri Pertanian No. 511/Kpts/PD.9/2006 menyatakan bahwa belimbing merupakan salah satu buah yang ditangani dan mendapatkan perhatian dari pemerintah. Konsumsi, produksi dan luas panen belimbing terendah dari buah lainnya. Meskipun, produktivitasnya lebih tinggi dari mangga, rambutan, durian, semangka, nangka, sawo, alpukat dan duku yang produksi dan luas panenya lebih besar. Ekspor belimbing 2014-2017 juga rendah dari buah lainnya. Berdasarkan Keputusan Kementerian Pertanian No. 314/KPTS/SR.120/5/2007 belimbing tasikmadu merupakan salah satu varietas unggulan. Banyaknya tingkat persaingan belimbing dengan buah lainnya membuat penelitian ini mengarah ke daya saing belimbing tasikmadu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya saing belimbing tasikmadu dari sisi produsen dan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode PAM (Policy Analysis Matrix) dan Cochran Q Test. Hasil analisis menunjukkan nilai PP Rp. 354.175.488; SP Rp. 1.504.503.749; PCR 0,33 dan DRCR 0,09 sehingga belimbing tasikmadu dinyatakan berdaya saing sangat tinggi. Nilai cochran Q 1,180 yang nilainya kurang dari X2 22,362. Artinya responden mempunyai proporsi jawaban “ya” yang sama terhadap 14 atribut yang ditawarkan. Hal yang perlu dilakukan yaitu ekstensifikasi belimbing tasikmadu di wilayah lain serta menciptakan pasar baru. Memperbaiki komponen bahan, bentuk dan desain kemasan sterofoam dan kardus.
AbstractionDecree of the Minister of Agriculture No. 511 / Kpts / PD.9 / 2006 states that starfruit is one of the fruits handled and gets attention from the government. Consumption, production and harvest area, starfruit is the lowest from other fruits. Although, the productivity is higher than mango, rambutan, durian, watermelon, jackfruit, sapodilla, avocado and duku which have larger production and harvest area. Export of starfruit in 2014-2017 is also lower than other fruits. Based on the Decree of the Ministry of Agriculture No. 314 / KPTS / SR.120 / 5/2007 tasikmadu’s starfruit is one of the superior varieties. The many levels of starfruit competition with other fruits make this research lead to the competitiveness of the starfruit. The purpose of this study was to determine the competitiveness of tasikmadu’s starfruit from the producer and consumer side. This study uses the PAM method (Policy Analysis Matrix) and Cochran Q Test. The results of the analysis show the PP value of Rp. 354,175,488; SP Rp. 1,504,503,749; PCR 0.33 and DRCR 0.09 so tasikmadu’s starfruit is very competitive. The value of Cochran Q 1,180 is less than X2 22,362. It’s mean the respondent have the same answer "yes" to the 14 attributes that offered. What needs to be done is to extend the tasikmadu’s starfruit in other regions and create new markets. Repairing the components of the material, the shape and design of sterofoam and cardboard packaging.