Detail Karya Ilmiah
-
Manajemen Risiko Produksi Usaha Tambak Garam Di Kecamatan Galis Kabupaten PamekasanPenulis : Atika RiskiyawatiDosen Pembimbing I : Novi Diana Badrut Tamami, SP., MPDosen Pembimbing II :Abstraksi
Garam merupakan suatu komoditas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik konsumsi atau industri. Proses produksi garam sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor peyebab risiko produksi. Sehingga diperlukan adanya strategi penagangan risiko agar produksi garam dapat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko produksi tertinggi hingga terendah pada usaha tambak garam dan mengetahui strategi yang dilakukan dalam menangani risiko produksi usaha tambak garam. Penelitian ini dilakukan di Desa Lembung Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan, karena Desa Lembung merupakan Desa yang memiliki luas lahan garam sebesar 245,9 Ha dan menerapkan metode pembuatan dengan dua cara yaitu tradisional (alas tanah) dan modern (alas geomembran). Metode yang digunakan dalam penentuan responden menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 80 petambak yang dihasilkan dari perhitungan rumus slovin. Alat analisis yang digunakan adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), analisis deskriptif, strategi ex-ante, strategi interactive, dan strategi ex-post. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cuaca, kualitas air laut serta luasan dan kondisi bozem merupakan faktor penyebab risiko produksi usaha tambak garam tertinggi karena memilki nilai Risk Priority Number (RPN) lebih besar dari pada nilai kritis RPN. Faktor penyebab risiko terendah adalah kincir atau pompa air. Strategi yang dilakukan dalam penanganan risiko adalah menentukan lokasi yang akan digunakan dalam proses produksi garam, melakukan pengontrolan dan pengecekan pada area tambak dan alat yang akan digunakan, menjaga kebersihan area tambak dan melakukan percepatan panen ketika cuaca tidak mendukung. Kata Kunci: Risiko Produksi, Usaha Pegaraman, Manajemen Risiko, Strategi Bisnis
AbstractionSalt is a commodity that is needed to meet the basic needs of either consumption or industry. The salt production process is strongly influenced by several factors causing the risk of production. So that there is a need for risk trading strategies so that salt production can increase. The purpose of this study was to determine the highest production risk factors to the lowest in the salt pond business and to find out the strategies carried out in handling the risk of production of salt pond business. The study was conducted in Lembung Village, Galis Subdistrict, Pamekasan Regency because Lembung Village is a village that has a salt area of 245,9 Ha and applies a method of making in two ways, namely traditional (earhtenware) and modern (geomembran base). The method used in determining respondents uses simple random sampling with the number of respondents as many as 80 farmers generated from the calculation of Slovin formula. The analytical tool used is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), descriptive analysis, ex-ante strategy, interactive strategy, and ex-post strategy. The results showed that the weather, seawater quality and the area and condition of bozem were the highest factors causing the production risk of salt farms because they had a Risk Priority Number (RPN) value greater than the critical value of the RPN. The lowest risk factors are watermills or pumps. The strategy carried out in handling risk is to determine the location to be used in the salt production process, control and check the pond area and tools which are needed, maintain the cleanliness of the pond area and accelerate harvesting when the weather is not favorable. Keywords : Production Risk, Salt Pond Business, Risk Management, Strategi Business