Detail Karya Ilmiah
-
Proyeksi Produksi dan Konsumsi Daging Sapi Nasional dalam Rangka Swasembada PanganPenulis : Ahmad HidayatullohDosen Pembimbing I : Dr. Teti Sugiarti, SP., M.Si.Dosen Pembimbing II :Dr. Isdiana Suprapti, SP., MMAbstraksi
ABSTRAK Permintaan bahan pangan seperti daging sapi yang memiliki gizi protein hewani semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan perbaikan taraf hidup penduduk Indonesia saat ini. Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional sehingga masih tetap dilakukankan adanya impor. Untuk mengetahui tingkat kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan daging sapi nasional bisa dilakukakan peramalan. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan data runtut waktu selama enam belas tahun dengan menggunakan metode moving average, double exponential smoothing dan ARIMA. Setelah dilakukan teknik peramalan dan melihat nilai MAPE terkecil, diketahui bahwa selama 2018 hingga 2022 produksi daging sapi nasional mengalami pertumbuhan sebesar 0,03% sedangkan untuk konsumsi daging sapi mengalami pertumbuhan sebesar 3,04%. Tingginya pertumbuhan konsumsi yang tidak sebanding dengan pertumbuhan produksi yang mengakibatkan masih impor dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,14%. Kondisi ini mencerminkan bahwa hingga tahun 2022 defisit daging sapi masih terjadi serta swasembada daging sapi yang ditargetkan pemerintah belum tercapai. Kata kunci: Daging sapi, Peramalan, Produksi, Konsumsi.
AbstractionABSTRACT Demand for food such as beef which has animal protein content is increasing along with the increasing population and improvement in the standard of living of the current Indonesian population. Indonesia has not been able to meet national beef consumption needs, so beef imports are still being carried out. To find out the level of Indonesia’s ability to meet national beef needs, forecasting can be done. This can be done based on sixteen-year data sequences using the moving average, the double exponential smoothing, and the ARIMA method. After forecasting techniques and seeing the smallest MAPE value, it can be seen that during 2018 to 2022 national beef production grew by 0,03%, while for national beef consumption it grew by 3,04%. The high consumption growth which is not comparable with production growth has resulted in still imports with an average growth of 5,14%. This condition reflects that until the year 2022, the beef deficit will still occur and the self-sufficiency of beef targeted by the government has still not been achieved. Keywords: Beef, Forecasting, Production, Consumption.