Detail Karya Ilmiah
-
MIKORIZA INDIGENOUS RHIZOSFER CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl) PADA BERBAGAI RAMBATAN DI SUMENEPPenulis : DEVI AYU LARASATIDosen Pembimbing I : Ir. Slamet Supriyadi, M.SiDosen Pembimbing II :Ir. Amin Zuchri, M.PAbstraksi
Fungi mikoriza arbuskular (FMA) berperan dalam kesuburan tanah. Masalah kesuburan tanah di lahan kering Madura adalah kandungan bahan organik yang rendah, kurangnya ketersediaan air, dan pH tanah yang tinggi. Penggunaan mikoriza sebagai pupuk hayati adalah salah satu cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian tentang inokulasi mikoriza di Madura masih terbatas, terutama penggunaan isolat lokal. Isolat lokal tersebut diperlukan karena dapat hidup dan beradaptasi dengan kondisi setempat. Penyebaran mikoriza dapat dipengaruhi oleh kondisi tanah dan tanaman inang, oleh karena itu perlu untuk mengisolasi dan mengidentifikasi isolat mikoriza dari akar cabe jamu. Mikoriza diambil dari dua tempat yang dipilih dengan metode purposive sampling berdasarkan perbedaan ketinggian. Spora mikoriza diekstraksi dengan metode pacioni (1992) dan teknik sentrifugasi berdasarkan Brundrett et al. (1996). Kerapatan spora FMA tinggi pada tanaman cabe jamu di rambatan pohon kelor. Kemungkinan simbiosis mikoriza dengan tanaman kacang-kacangan lebih efisien, karena adanya bakteri pengikat nitrogen. Ditemukan Glomus sp, Acaulospora sp, dan Scutellospora sp. Dengan genus dominan pertama menunjukkan bahwa glomus mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat.
AbstractionMycorrhizal fungi (FMA) have a role in soil fertility. Problems of soil fertility in Madura dry land, are low organic matter content, lack of water availability, and high soil pH. The use of mycorrhiza as a biological fertilizer is one of the proper methods ways to overcome the problems. Research on mycorrhizal inoculation in Madura is still limited, especially the use of the local isolates. Such isolates are needed as they are able to live and adapt to the local conditions. The mycorrhizal distribution can be influenced by soil conditions and host plants, there for it in necessary to isolate and identify indigenous mycorrhizae from the roots of herbal chilli. Mychorriza was collected from two places selected by the purposive sampling method based on the differences altitude. Mychorrizal spores were extracting by the pacioni method (1992) and centrifugation technique based on Brundrett et al. (1996). The spores density of FMA was high in the chili herb plants propagated on Moringa trees. Possibility mycorrhizal symbiosis with legume plants is more efficient, due to the presence of nitrogen-fixing bacteria. Glomus sp, Acaulospora sp, and Scutellospora sp. were found. With the first one was the dominant genus indicating that glomus is able to adapt to the local conditions.