Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS TINGKAT AGLOMERASI INDUSTRI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA SE JAWA TIMUR TAHUN 2011-2015 DAN 2017
    Penulis : Ary Bhisma Dirgantara
    Dosen Pembimbing I : Dr.Kurniyati Indahsari, M.Si
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat aglomerasi industri, tingkat ketimpangan pendapatan kabupaten/kota di Jawa Timur, dan dampak tingkat aglomersi industri terhadap tingkat ketimangan pendapatan Provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah tenaga kerja sektor industri, total tenaga kerja seluruh sektor, Indeks Gini 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Teknik analisis yang digunakan adalah Indeks Hoover Ballasa untuk mengukur aglomerasi industri, Indeks Gini untuk mengukur tingkat ketimpangan pendaptan, Analisis Sistem informasi Geografi untuk melihat pesebaran geografis aglomerasi industri dan Regresi Data Panel dengan pendekatan Random Effect Model untuk melihat dampak aglomerasi industri terhadap ketimpangan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aglomerasi industri terjadi di 13 kabupaten/kota yaitu 3 kabupaten/kota memiliki kriteria sedang dan 10 kabupaten kota memiliki kriteria rendah. Aglomerasi dengan kriteria sedang terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto. Di sisi lain aglomerasi industri cenderung memiliki jarak yang saling berdekatan dan cenderung terkonsentrasi dari wilayah utara-selatan. Selain itu, tingkat ketimpangan pendapatan memiliki kriteria sedang dan rendah atau dibawah 0,5. Kriteria sedang terjadi di Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Pasuruan, Kota Madiun dan Kota Surabaya. Sementara itu pengaruh aglomerasi terhadap ketimpangan pendapatan memiliki pengaruh positif yaitu sebesar 0,024 artinya bahwa aglomerasi industri belum memberikan dampak sebar Kata Kunci: Aglomerasi Industri, Ketimpangan Pendapatan, Dampak Sebar

    Abstraction

    This study aims to determine on the level agglomeration industry, the level of income inequality, and the effect of industrial agglomeration on income inequality. The data used in this study of industrial sector workforce Total workforce of all sector, and gini indeks in 38 districs/cities. The analysis techniques used are the Hoover Ballasa Index to measure agglomeration industry, Gini Index to measure inequality income, GIS Analysis to see geographical distribution and Data Panel using the Random Effect Model to effect of industrial agglomeration on income inequality. The results of this study indicate that industrial agglomeration occurs in 13 regencies/cities, namely 3 regencies/cities have medium criteria and 10 regencies/cities have low criteria. Agglomeration with medium criteria occurs in Sidoarjo Regency, Gresik Regency and Mojokerto Regency. Industrial agglomerations tend to have close proximity and tend to be concentrated from the north-south. In addition, the level of income inequality has criteria of medium and low or below 0.5. Criteria are occurring in the Kediri City , Blitar City, Malang City, Pasuruan City, Madiun City and Surabaya City. Meanwhile the effect of agglomeration on income inequality has a positive is a value of 0.024, result explaining that industrial agglomeration is not able to provide spread effect to the surrounding area. Keywords: Agglomeration Industry . Income Inequality. Spread effect

Detail Jurnal