Detail Karya Ilmiah
-
POLA KEMITRAAN ANTARA PETANI PERSIL DENGAN PERUM PERHUTANI KPH (KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN) PARENGAN (Studi Kasus di Desa Wonosari Kecamatan Senori Kabupaten Tuban)Penulis : Anny KharismawatiDosen Pembimbing I : Selamet Joko Utomo, S.E., M.EDosen Pembimbing II :-Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan yang terjalin antara petani persil dengan Perum Perhutani KPH Parengan. Analisis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan melihat fenomena yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan metode dokumenter. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data kemudian di analisis dan ditarik kesimpulan. Fokus penelitian ini terdapat tiga unit analisis yang meliputi pola kemitraan bisnis yang terjalin, pemberdayaan yang terlaksana dan dampak kemitraan dan pemberdayaan terhadap kesejahteraan petani persil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan bisnis dari sisi persewaan lahan tidak terdapat lahan hutan yang disewakan oleh Perum Perhutani KPH Parengan, melainkan Perum Perhutani KPH Parengan memberikan hak pengelolaan lahan bersama masyarakat dengan syarat petani persil harus melakukan pembayaran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) setiap tahunnya. Dari sisi bagi hasil kehutanan menunjukkan komoditas yang dikelola bersama terbatas pada komoditas kayu jati. Adapun bagi hasil tebangan kayu jati oleh LMDH Desa Wonosari digunakan untuk pengembangan koperasi dan peternakan. Sementara itu, dari sisi pemberdayaan masyarakat menunjukkan Perum Perhutani KPH Parengan hanya memberikan pemberdayaan di dalam kawasan hutan yakni berupa pengelolaan lahan hutan yang dikelola bersama dengan petani persil. Adanya kemitraan dan pemberdayaan yang terjalin menjadikan adanya peningkatan pendapatan petani. Sehingga, mendorong terjadinya peningkatan taraf hidup petani persil tetapi belum mampu mendorong tercapainya kesejahteraan petani persil Kata Kunci : Kemitraan, Pemberdayaan, Kesejahteraan Masyarakat, Petani Persil
AbstractionThis study aims to figure out partnership pattern built up between persil farmers and Perum Perhutani KPH Parengan. Analysis of this study using qualitative methods with research design using a case study looked at a phenomenon on the field. Techniques of collecting the data were in-depth interview and documentary. Data validity checking used source triangulation to be analyzed and concluded. The focus of this research consists of three unit analysis: business partnership pattern, conducted empowerment and partnership and empowerment impacts toward the welfare of the persil farmers. The result showed business partnership seen from leasing land did not have forest land rent it out by Perum Perhutani Parengan, but gave management rights with the society. in other side, It requires the farmers to pay non-tax state income (PNBP) annually. In terms of forestry profit sharing, the commodities jointly managed are limited to teak wood. The profit sharing from teak wood by LMDH in Wonosari Village is used for the development of cooperatives and animal husbandry. Meanwhile, from society empowerment, it showed that Perum Perhutani KPH Parengan only gave empowerment within forest area by land management that is managed jointly with . Such partnership and empowerment made the farmers income increasing. Thus, it triggered better life level of the farmers although it has not reached welfare level of the persil farmers. Keywords: Partnership, Empowerment, Society Welfare, Persil Farmers