Detail Karya Ilmiah
-
Persistensi Inflasi di Jawa TimurPenulis : Pingki Duwi KristantiDosen Pembimbing I : Rifai Afin, S.E., M.ScDosen Pembimbing II :Abstraksi
Tingkat inflasi yang rendah dan stabil pasti diinginkan oleh setiap negara. Inflasi yang rendah dan stabil adalah prasyarat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil dengan kebijakan moneter yang dikeluarkan. Di Indonesia perkembangan inflasi nasional tidak terlepas dari perkembangan inflasi di daerah-daerah. Provinsi Jawa Timur memiliki tingkat inflasi rata-rata yang jauh lebih tinggi dari pada tingkat inflasi rata-rata nasional. Oleh karena itu, perlu dipelajari perilaku inflasi di tingkat daerah, terutama di Provinsi Jawa Timur. Masalah mengenai perilaku inflasi dapat diketahui dengan persistensi inflasi. Persistensi inflasi juga memiliki peran penting dalam perumusan kebijakan moneter ke depan agar lebih efektif. Persistensi inflasi adalah berapa lama kecepatan yang dibutuhkan oleh inflasi untuk kembali ke titik semula setelah terjadinya gejolak atau shock. Estimasi persistensi inflasi dilakukan dengan menggunakan metode univariat autoregresive (AR) analisis model deret waktu. Menurut perspektif ekonometrik, metode pengukuran termudah untuk mengukur persistensi inflasi adalah menggunakan AR. Setelah melakukan berbagai uji statistik ditemukan bahwa semua variabel persisten, hanya satu variabel yang tidak persisten. Tingkat persistensi inflasi dan kecepatan serta waktu yang diperlukan untuk kembali ke titik alami dari masing-masing variabel bervariasi dengan masing-masing variabel.
AbstractionA low and stable inflation rate is definitely desired by every country. Low and stable inflation is a prerequisite for promoting sustainable economic growth. Bank Indonesia has the duty to keep inflation low and stable with monetary policy issued. In Indonesia the development of national inflation is inseparable from the development of inflation in the regions. East Java Province has an average inflation rate that is much higher than the national average inflation rate. Therefore, it is necessary to study the behavior of inflation at the regional level, especially in East Java Province. The problem with the behavior of inflation can be identified with inflation persistence. Inflation persistence also has an important role in the formulation of monetary policy in the future to be more effective. Inflation persistence is how long the speed needed by inflation to return to its original point after a shock. The inflation persistence estimation is carried out using the autoregresive (AR) univariate analysis of time series models. According to the econometric perspective, the easiest measurement method for measuring inflation persistence is to use AR. After doing various statistical tests it was found that all persistent variables, only one variable is not persistent. The inflation persistence rate and the speed and time needed to return to the natural point of each variable vary with each variable.