Detail Karya Ilmiah
-
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA GERABAH (Studi Kasus Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang)Penulis : Winda RahmawatiDosen Pembimbing I : Dr.Kurniyati Indahsari, M.Si.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dan untuk menyusun strategi pengembangan industri rumah tangga gerabah Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder dan primer yang dipilih secara purposive. Informan dari penelitian ini yaitu pemilik usaha, pekerja, tengkulak dan pengepul gerabah. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi dan triangulasi data, serta IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan yang dimiliki industri rumah tangga gerabah yaitu bahan baku mudah didapat, sumber daya manusia sangat terampil, kualitas gerabah bagus, dapat memenuhi selera konsumen sesuai dengan pesanan, adanya kelompok paguyupan gerabah. Kelemahannya yaitu pembuatan gerabah secara manual, terbatasnya modal usaha, kurangnya promosi, kurangnya inovasi produk, cakupan distribusi belum luas, generasi muda kurang berminat menekuni usaha gerabah, pembentukan kelompok paguyupan gerabah sebagai formalitas dan harga gerabah murah. Peluangnya adalah menjalin kerjasama dengan pengepul dan tengkulak, adanya dukungan pemerintah setempat dan permintaan gerabah tinggi saat musim kemarau. Ancamannya yaitu adanya barang subtitusi gerabah, kondisi cuaca, adanya pesaing usaha serupa dari luar dan kenaikan harga bahan baku. Berdasarkan hasil analisis IFAS dan EFAS, strategi prioritas yang dapat diterapkan yaitu strategi agresif atau SO, diantaranya yaitu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen atau pelanggan, mempertahankan kualitas gerabah untuk memelihara kesetiaan konsumen, lebih memaksimalkan jumlah produksi gerabah saat musim kemarau dan memberikan pelatihan kepada pengrajin gerabah untuk membuat jenis gerabah baru sehingga menarik minat konsumen. Kata Kunci : Strategi, Industri, IFAS, EFAS
AbstractionThis study has objectives to know the strengths, weaknesses, opportunities and threats, and to develop the strategy for pottery household industry development in Tondowulan Village, Plandaan Sub District, Jombang Regency. Method used in this study is qualitative method. The data used are in the form of secondary and primary data that are purposively selected. The informants of this study are business owners, workers, middlemen and pottery collectors. The analysis techniques used are data reduction and triangulation, IFAS and EFAS. The results of the study show that the strengths of the pottery household industry are the raw materials that easily available,highly skilled human resources, good quality of pottery, able to meet the consumer tastes that suitable with the orders, and the availability of pottery groups. The weaknesses are the manual pottery production, limited business capital, lack of promotion, lack of product innovation, lack of broad distribution coverage, lack of interest in the younger generation in pursuing pottery business, the formation of pottery groups that is only as a formality and the cheap price of pottery. The opportunities are the establishment of cooperation with collectors and middlemen, the support of the local government and the high demand for pottery during the dry season. The threats are the existence of pottery substitution, weather condition, the presence of similar business competitors from the outside and the increase in prices of raw materials. Based on the results of IFAS and EFAS analysis, the priority strategy that can be applied is aggressive strategy or SO, including establishing good relationships with consumers or customers, maintaining the quality of pottery to maintain consumers’ loyalty, maximizing the amount of pottery production during the dry season and providing training to the pottery craftsmen to make new types of pottery to attract consumers’ interest. Keywords : Strategy, Industry, IFAS, EFAS