Detail Karya Ilmiah

  • EFEKTIFITAS PEMBERIAN SANKSI ATAS PEREDARAN ULANG PRODUK KOSMETIK BERBAHAYA (STUDI KASUS KOSMETIKA IMPLORA DI KOTA SURABAYA)
    Penulis : Defin Arista
    Dosen Pembimbing I : Dr Djulaeka S.h.,M.Hum
    Dosen Pembimbing II :-
    Abstraksi

    ABSTRAK Skripsi yang berjudul “Efektifitas Pemberian Sanksi Atas Peredaran Ulang Produk Kosmetik Berbahaya (Studi Kasus Kosmetika IMPLORA Di Kota Surabaya)” ini berlatar belakang dari masih beredarnya beberapa produk kosmetik IMPLORA yang diproduksi oleh CV Priskila Utama Mandiri yang telah dinyatakan mengandung bahan berbahaya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Kota Surabaya. Dalam penelitian ini perlu adanya tinjauan secara fakta terkait permasalahan tersebut menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang menggunakan metode pendekatan fakta (fact approach). Teknik Pengumpulan Data yang digunakan yakni menggunakan Teknik pengumpulan dengan cara wawancara (interview). Yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode Analisa data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan dalam memperjualbelikan atau mengedarkan kosmetik harus berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan. Dalam hal ini terdapat beberapa produk kosmetik IMPLORA yang telah dinyatakan mengandung bahan berbahaya harusnya tidak diedarkan kembali. artinya semua produk kosmetik, terkhusus produk kosmetik IMPLORA harus memenuhi unsur atau syarat yang ditentukan oleh pihak yang berwenang sebelum dipasarkan. Kata Kunci: Penyebaran Ulang; Produk Kosmetik IMPLORA; BPOM

    Abstraction

    ABSTRACT The thesis entitled “The effectiveness of sanctions for the redistribution of dangerous cosmetic products (cosmetic IMPLORA case studies in the city of Surabaya)” has a background from the circulation of several cosmetic products produced by the main independent CV Priskila which has been declared to contain hazardous ingredients by the Surabaya City drug and food regulatory agency (BPOM). This study needs a factual review af these issues according to law number 8 of 1999 concerning consumer protection and Regulation of the Indonesian Drug and Food Regulatory Body Repulik Number 18 Of 2015 concerning the technical requirements of cosmetics. This research is empirical research using the fact appach method (fact approach). Data collection techniques used are used that is using collecting techniques by interview. Which was than analyzed using the data analysis method in thid study carried out in a qualitative descriptive manner. The results of study concluded in trading or circulating cosmetics must be based on the provisions in the legislation. In this case there are several cosmetic products that have been declared containing dangeraous ingredients should not be circulated again. Meaning that all cosmetic products. Especially cosmetic IMPLORA products must fulfill the elements or conditions that have been determined by the authorized parties to be marketed. Key Words: Redistribution, IMPLORA Cosmetik Products, Drug and Food Regulatory Agencies

Detail Jurnal