Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    Dewasa ini rokok mengalami perkembangan dari rokok tembakau ke rokok elektrik (vapor) . Vapor atau rokok elektrik, adalah salah satu jenis dari penghantar nikotin elektrik. Inti dari rokok elektrik atau vapor adalah batre, mod, automizer, kapas, kawat, dan e-liquid kemudian dipanaskan dan menimbulkan uap yang banyak. Banyak orang menggunakan vapor atau rokok elektrik terutama di kawasan tanpa rokok, namun persoalannya disini bisa atau tidak pengguna vapor dikawasan tersebut di katakan sebagai tindak pidana. Penulisan skripsi ini menggunakan penelitian normatif yang dengan menelaah aturan terkait dengan penggunaan vapor di kawasan tanpa rokok. Metode pendekatan yang dipakai yaitu pendekatan perundang-undangan (Statute Approach), dimana dalam pendekatan ini bahan analisis yang digunakan yaitu aturan yang terkait dengan penggunaan vapor di kawasan tanpa rokok dan metode pendekatan konsepual (Conceptual Approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vapor di kawasan tanpa rokok khususnya di kota surabaya dapat dikualifikasikan sebagai tindak pidana dengan cara ditafsirkan. Penafsiran yang digunakan yaitu penafsiran ekstensif, bahwa rokok itu tidak hanya rokok tembakau saja akan tetapi juga rokok yang meliputi vapor atau rokok elektrik. Jenis penafsirannya disini yaitu penafsiran sosiologis (teleologis), penafsiran ini memberi tafsiran dengan mengingat maksud dan tujuan undang-undang tersebut. Hal ini sangat penting sebab kebutuhan-kebutuhan berubah menurut masa sedangkan bunyi undang-undang tetap sama saja. Kata kunci : vapor, kawasan tanpa rokok, kualifikasi tindak pidana

    Abstraction

    Nowadays cigarettes have developed from tobacco cigarettes to e-cigarettes (vapor). Vapor or electric cigarette, is one type of electric nicotine conductor. The essence of electric cigarettes or vapor is batteries, mods, automizers, cotton, wire, and e-liquids then heated and cause a lot of steam. Many people use vapor or e-cigarettes, especially in areas without cigarettes, but the problem here is whether or not vapor users in the area are said to be criminal acts. The writing of this thesis uses normative research which examines the rules related to the use of vapor in areas without cigarettes. The method used is the approach law(StatuteApproach),which in this approach of analysis used are the rules relating to the use of vapor in the region without cigarettes and approach konsepual (ConceptualApproach). The results of the study show that the use of vapor in non-smoking areas, especially in the city of Surabaya, can be qualified as a crime by being interpreted. The interpretation used is extensive interpretation, that cigarettes are not only tobacco cigarettes but also cigarettes which include vapor or e-cigarettes. The type of interpretation here is sociological (teleological) interpretation, this interpretation gives an interpretation keeping in mind the intent and purpose of the law. This is very important because the needs change according to the period while the sound of the law remains the same. Keywords: vapor, area without cigarettes, qualification of criminal acts

Detail Jurnal