Detail Karya Ilmiah

  • PENERAPAN PASAL 49 AYAT (2) KUHP TENTANG PEMBELAAN TERPAKSA YANG MELAMPAUI BATAS (NOODWEER EXCES) SEBAGAI ALASAN PENGHAPUS PIDANA
    Penulis : AHMAD BILLAL
    Dosen Pembimbing I : Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan, S.H., M.S.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Kasus pembunuhan yang dilakukan ZA terhadap Misnan dilakukan untuk melindungi harta benda miliknya serta melindungi kehormatan kesusilaan kekasihnya yang hendak diperkosa oleh Misnan. Perbutan tersebut merupakan salah satu upaya pembelaan terpaksa yang melampaui batas (noodweer exces) yang diatur dalam Pasal 49 ayat (2) KUHP. Pembelaan terpaksa yang melampaui batas dijadikan salah satu alasan penghapus pidana terhadap adanya tindak pidana. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ZA dapat menggunakan Pasal 49 ayat (2) KUHP tentang pembelaan terpaksa yang melampaui batas sebagai alasan penghapus pidana. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach) yakni dilakukan dengan menelaah peratuaran perundang-undangan dan regulasi yang berkaitan dengan isu hukum, serta pendekatan konseptual (konseptual approach) dilakukan dengan menelaah doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum sebagai bahan acuan dasar dalam melakukakan penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ZA dapat menggunakan Pasal 49 ayat (2) KUHP tentang pembelaan terpaksa yang melampaui batas (noodweer exces) sebagai alasan penghapus pidana. Perbuatan ZA dapat dikategorikan sebagai noodweer exces karena didalam dirinya terdapat suatu keadaan jiwa yang tergoncang. Keadaan ini terjadi karena adanya serangan Misnan yang hendak mengambil barang-barang milik ZA dan kekasihnya, serta ancaman Misnan yang ingin memperkosa kekasih ZA. Serangan dan ancaman serangan dari Misnan inilah yang menyebabkan keadaan jiwa ZA tergoncang, sehingga ZA tidak dapat mengontrol emosinya hingga mengakibatkan penusukan terhadap Misnan. Kata Kunci: Pembelaan Terpaksa Yang Melampaui Batas, Alasan Penghapus Pidana, Tindak Pidana

    Abstraction

    The murder case which was committed by ZA against Misnan was carried out to protect her property and the honor of her lover's decency who would be raped by Misnan. This perversion is one of the forced defense efforts that exceed the limit based on an Article 49 paragraph (2) of the Criminal Code. The forced defense that goes beyond the limit becomes one of the reasons for criminal offenses against criminal acts. The formulation of the problem which was examined in this study was whether ZA can use Article 49 paragraph (2) of the Criminal Code concerning forced defenses that exceed the limits as a reason for a criminal offense. The type of research methodology which was used in this study was a normative study using the statutory approach by examining the legal regulations and regulations relating to legal issues and using the conceptual approach by examining the doctrines that are developed in law as a basic reference material in conducting research. The results of this study indicated that ZA can use Article 49 paragraph (2) of the Criminal Code on forced defenses that exceeds the limit as a reason for a criminal offense. ZA’s action can be categorized as noodweer exces because there was a state of a shaken soul in himself. This situation occurred because of Misnan’s attack who wants to take the belongings of ZA and her lover and the threat of Misnan who wants to rape ZA's lover. The attack and the threat of attack from Misnan caused ZA's mental state to be shaken, thus ZA could not control his emotions so that it caused stabbing to Misnan. Keywords: Forced Defense that Exceeds the Limit, Reason for a Criminal Removal, Criminal Offense.

Detail Jurnal