Detail Karya Ilmiah
-
SANKSI KEBIRI KIMIA KEPADA PELAKU KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN ANAKPenulis : Naufal Bassam HidayatDosen Pembimbing I : Dr. Rusmilawati Windari, S.H., M.H.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Pengenaan sanksi kebiri kimia yang diatur dalam Pasal 81 ayat (7) diharapkan dapat melindungi anak dari kekerasan seksual dan memberikan efek jera pada pelaku. Namun dalam penyelenggaraannya sanksi ini masih menuai beberapa kontroversi, terutama dalam konteks relevansi antara sanksi yang dikenakan dengan prinsip dan perlindungan yang wajib diberikan negara pada anak yang menjadi korban. Hal itulah yang membuat penerapan sanksi ini tidak dapat berjalan dengan efektif. Rumusan masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana pengenaan sanksi kebiri kimia kepada pelaku kekerasan seksual terhadap anak jika dilihat dari perspektif perlindungan anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian normatif dengan menggunakan metode pendekatan Perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach) yang dilakukan dengan cara menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkutan dengan sanksi kebiri kimia kepada pelaku kekerasan seksual terhadap anak dalam perspektif perlindungan anak. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah studi kepustkaan, sedangkan metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa deskriptif (descriptive analysis). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengenaan sanksi kebiri kimia terhadap pelaku kekerasan seksual pada anak hanya akan melindungi anak saat ini saja, tidak di masa mendatang. Karena sanksi ini hanya berorientasi pada pelaku dan bersifat pragmatif, berlawanan dengan perlindungan anak yang sifatnya berkelanjutan (sustainable). Jika anak saat ini terlindungi dengan adanya sanksi tersebut, maka anak juga harus mendapatkan perlindungan di masa yang akan datang, sehingga terciptanya rasa aman dan anak yang menjadi korban kekerasan tidak berpotensi menjadi pelaku di kemudian hari. Kata Kunci: Kekerasan Sesksual pada Anak, Perlindungan Anak, Kebiri Kimia
AbstractionThe imposition of chemical castration sanctions regulated in Article 81 paragraph (7) is expected to protect children from sexual assault and provide a deterrent effect on the perpetrators. However, in terms of implementation, these sanctions still reap some controversy, especially in the context of the relevance of sanctions imposed with the principles and protection that must be given by the state to children as victims. That is what makes the application of these sanctions unable to run effectively. The formulation of the problem examined in this thesis is how to impose chemical castration sanctions on perpetrators of sexual violence against children viewed from the perspective of child protection. The type of the research is normative research using the statue approach and the conceptual approach conducted by examining all relevant laws and regulations with chemical castration sanctions for perpetrators of sexual assault against children in the perspective of child protection. Data collection methods used are library research, while the data analysis method used in this research is descriptive analysis. The results of this study indicate that the imposition of chemical castration sanctions against child sexual assault will only protect the child for the time being, not for the future because sanctions are only oriented towards the perpetrators and are pragmative, contrary to the protection of the child which should be sustainable. When the child is currently protected by the existence of the sanction, then the child must also get protection in the future, so there will be a sense of security and it could also prevent the children as victims from becoming sexual perpetrators in the future. Keywords: Sexual Assault in Children, Child Protection, Chemical Castration