Detail Karya Ilmiah

  • TINJAUAN EKONOMI ISLAM PADA PRAKTIK APTA (ANGSURAN PEMESANAN TANAH) DI PT. CIPTA INDO BUANA PROPERTI
    Penulis : SIGMA SAS BUDIARTI
    Dosen Pembimbing I : FIRMAN SETIAWAN S.H.I., M.E.I
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Di salah satu perusahaan properti di jawa timur yang bernama PT. Cipta Indo Buana Properti Malang, terdapat salah satu program penjualan tanah yakni APTA (angsuran pemesanan tanah). APTA adalah program pembelian tanah dengan cara mengangsur (menabung). Program tersebut diaku oleh perusahaan menggunakan sistem syariah dimana pada pembayaranya tidak dibebankan bunga atau tambahan meskipun dengan cara mengangsur . Namun APTA sendiri tidak memiliki kejelasan akad. Perusahaan tidak memberikan kepatenan atas transaksi tersebut. Padahal salah satu identifikasi transaksi syariah adalah dengan menyebutkan akad yang dipergunakan. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengidentifikasi akad yang dipergunakan dalam tranaksi APTA dan juga apakah APTA tersebut termasuk dalam transaksi yang mengandung unsur gharar, riba dan maisir. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan properti PT. Cipta Indo Buana Properti Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara dan juga dokumentasi langsung kepada pihak perusahaan. Hasil dari penelitian ini yakni kejelasan akad yang digunakan oleh perusahaan dalam penjualan produk APTA, yakni termasuk dalam akad jual beli Salam, dan dalam pembayaranya menggunakan akad Wadiah. Selain itu produk APTA tidak termasuk dalam transaksi yang mengandung Maisir dan juga Riba, akan tetapi adanya sedikit unsur Gharar atau ketidakjelasan mengenai lokasi dan kondisi tanah yang dijual. Kata kunci: APTA, Akad, Gharar Maisir Riba.

    Abstraction

    One of the property companies in East Java named PT. Cipta Indo BuanaProperti Malang, there is one of the land sale program that is APTA (land order installment). APTA is a land purchase program by installment (saving). The program is claimed by the company using the sharia system where the payment is not charged interest or additional though by installment. However, APTA has no clarity of contract. The Company does not grant patents on such transactions. Whereas one of the identification of sharia transactions is to mention the contract that is used. Therefore, the authors are interested to conduct research by identifying the contract used in the APTA transfers and also whether the APTA is included in transactions containing elements of gharar, riba and maisir. This research includes descriptive qualitative research type. The object of this research is PT. Cipta Indo BuanaProperti Malang. Data collection techniques used are to conduct interviews and documentation to the company directly. The results of this research is the clarity of the contract used by the company in the sale of APTA products, which is included in the sale and purchase contract of Salam, and in its payment using the Wadiah contract. In addition, APTA products are not included in transactions containing Maisir and Riba, but there is little Gharar element or vagueness about the location and condition of the land sold. Keywords: APTA, Agreement, GhararMaisirRiba.

Detail Jurnal