Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Puluhan ribu tempat ibadah masjid yang tersebar di Indonesia. Namun, mayoritas masjid yang berada di Indonesia hanya terfokus pada ibadah sholat semata. Padahal, zaman Rasululllah fungsi masjid mampu dijadikan sebagai tempat transfer ilmu, pengaduan problematika umat, dsb. Pemerintah saat ini sedang melakukan perevitalisasia fungsi masjid melalui bidang ekonomi. Terdapat salah satu sampel masjid yang mampu merevitalisasikan masjid dalam bidang ekonomi, dengan melakukan tata kewirausahaan dengan mengelola dana infaq. Masjid tersebut adalah masjid Baitul Hakam yang terletak di jalan Kalimas Baru no.121, Perak Timur, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, antara lain wawancara dengan jenis wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Selanjutnya, data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yang bersifat induktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan dana infaq tersebut tidak hanya digunakan untuk kegiatan konsumtif semata, melainkan digunakan untuk kegiatan produktif. Kegiatan produktif dalam pemanfaatan dana infaq yaitu dengan cara berwirausaha, adapun beberapa usaha yang dikelola takmir masjid Baitul Hakam yaitu usaha mini market, produksi air mineral, dan susu kedelai. Sedangkan, manajemen tata kelola kewirausahaan masjid Baitul Hakam tergolong cukup baik, pengelolaan masih berpedoman dengan beberapa ajaran atau syariat Islam. Kontribusi dari beberapa usaha tersebut kepada masjid Baitul Hakam cukup membantu dalam pemenuhan perlengkapan masjid, dan menambah pemasukkan dana infaq. Selain itu, usaha yang dilakukan tetap memperhatikan kesejahteraan umat muslim. Kata Kunci: Tata Kelola Kewirausahaan, Masjid, Dana Infaq

Indonesia is one of the countries with the largest Muslim population in the world. Tens of thousands of mosque worship places spread across Indonesia. However, the majority of mosques in Indonesia are focused solely on prayer services. In fact, the time of Rasulullah mosque function can be used as a place of transfer of knowledge, complaints problematikaummah, The government is currently conducting a revitalization of the function of the mosque through the economic field. There is one sample of mosques that are able to revitalize the mosque in the economic field, by doing the entrepreneurship by managing infaq funds. The mosque is BaitulHakam mosque located on KalimasBaru Street No.1121, Perak Timur, Surabaya. The research method used in this paper is a qualitative research method with the type of research used is field research. This research is descriptive analysis. The data collection techniques in this study, among others, interviews with semi-structured interview types, and documentation. Furthermore, the data were analyzed using data analysis techniques that are inductive. The results of this study indicate that the utilization of infaq funds is not only used for consumptive activities alone, but used for productive activities. Productive activities in the utilization of infaq funds is by way of entrepreneurship, as for some businesses that are managed takmirBaitulHakam mosque is a mini market business, mineral water production, and soy milk. Meanwhile, the management of BaitulHakam mosque entrepreneurship management is quite good, management is still guided by some Islamic teachings or shari'a. The contribution of some of these efforts to the BaitulHakam mosque is quite helpful in fulfilling the mosque's equipment, and adding to the infaq funds. In addition, the efforts undertaken still pay attention to the welfare of Muslims. Keywords: Entrepreneurship Governance, Mosque, Infaq Fund ?

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal