Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS PRAKTEK ARISAN PENTA’AN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Desa Legung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep)Penulis : Avinda DevianaDosen Pembimbing I : Dony Burhan Noor Hasan,Lc.,M.ADosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Skripsi ini berjudul analisis Arisan Penta’an dalam perspektif ekonomi islam studi kasus desa legung kecamatan batang-batang kabupaten sumenep, dengan latar belakang bahwasanya dalam melakukan hal bernuamalah perilaku kehidupan individu dan bermasyarakat di tunjukna ke arah bagaimana cara pemenuhan kebutuhan mereka di laksanakan dan bagaimana menggunakan sumber daya yang ada, arisan merupakan salah satu bentuk muamalah yang pasti dari kita mengenalnya. Arisan merupakan kegiatan yang di lakukan oleh beberapa orang dengan adanya penyerahan sejumlah harta dalam bentuk utang-piutang yang di lakukan secara berkala, selanjutnya arisan juga di jadikan seagai alternatif solusi ekonomi masyarakat. Arisan Penta’an yang berlaku di desa legung kecamatan batang-batang kabupaten sumenep yaitu arisan dengan sistem penta’an dengan membayar sistem cicil per-hari dan tidak ada ketentuan pemenang di dalamnya. Dan penelitianini bertujuan untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana Analisis Parktek Arisan Penta’an dalam Perspektif Ekonomi Islam yang ada di desa legung kecamatan batang-batang kabupaten sumenep. Penelitian ini menggunakan jenis penellitian kualitatif, sumber data primer yang digunakan yakni wawancara serta dokumentasi dengan pengamatan langsung ke lapangan yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu analisis praktk arisan penta’an studi kasus desa legung kecamatan batang-batang kabupaten sumenep, sedangkan sumber data sekunder di dapat dari literatur buk, jurnal yang berkaitan dengan fokus penellitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya Riba di dalam analisiiis Praktek Arisan Penta’an, hal ini dapat di ketahui dari adanya penambahan uang pada saat anggota Arisan Penta’an mengembalikan uangnya dengan sistem cicil per-hari, dan di dalam pelaksanaan Arisan Penta’an ini juga mengandung unsur paksaan kepada anggotanya, yang apabila salah satu anggotanya ada yang tidak melunasi uangnya pada saat jatuh tempo (101) hari maka anggota tersebut harus mengikuti ke arisan yang selanjutnya. Kata kunci : Praktek, Arisan, Penta’an.
AbstractionABSTRACT This thesis is entiled analysis of penta’an gathering in an islamic economic perspective case study in legung village subdistrict batang-batang sumenep district with a back ground that in doing things, life behavior of individuals and commonities is shown towards how to fulfill their needs and how to use existing resources. Social gathering is one form of muamalah that is certain of us to know it social gathering is an activing carried out by several people with the submission of a number of assets in the form of debts that are carried out regularly. Furthermor, social gathering is also used as an alternative economic solution for the community. Social gathering pentaan that apply in the village of Legung, Batang-batang subdistrict, namely with a pentaan system, a daily installment system and no winner’s provisions in it. And this study aims to answer the question “ how to analyze the practice of social gathering in the perspective of isamic economics in the village of Legung, Batang-batang district Sumenep”. The study used a type of qualitative research, the primary data sources used were interviews and documentation with direct observasions to the field relating to the focus of the study, namely analysis of the practice of staging arrests of case studies in legung village batang-batang district sumenep district. While secondary data sources are obtained from literature books,journals relating to the focus of research. The resulst of the study indicate that there is usury in the analysis of practice of penta’an social gathering. This can be seen from the addition of money when the members of the staging party return their money with a installment system perday, and in the implementation of the staging socialization also contains elements of coercion to its members, one of the members, one of the members does no repay the money at maturity (101) days then the members must follow the next legacy. Keywords:Practice,Social,gathering,Penta’an