Detail Karya Ilmiah

  • TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP INFAQ DALAM AKAD KAFALAH BIL UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFALAH HAJI DI BMT NU NGASEM BOJONEGORO
    Penulis : MUHAMMAD TAJUDIN MARZUKI
    Dosen Pembimbing I : ACHMAD BADARUS SYAMSI, S.H.I., M.H.
    Dosen Pembimbing II :ACHMAD BADARUS SYAMSI, S.H.I., M.H.
    Abstraksi

    Skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Infaq dalam Akad Kafalah Bil Ujrah pada Produk Pembiayaan Kafalah Haji di BMT NU Ngasem Bojonegoro”. Dengan latar belakang bahwa dalam akad kafalah bil ujrah yang ada pada produk pembiyaan kafalah haji di BMT NU Ngasem Bojonegoro terdapat sistem infaq. Adapun adanya infaq tersebut banyak nasabah yang kurang paham akan adanya sistem tersebut, sekalipun ada sebagian nasabah yang mengetahui akan tetapi untuk nominal besar kecilnya infaq tersebut tidak dijelaskan oleh pihak BMT NU Ngasem Bojonegoro. Peneliti ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1) Bagaimana implementasi infaq dalam akad kafalah bil ujrah pada produk pembiayaan kafalah haji di BMT NU Ngasem Bojonegoro? 2) Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap infaq dalam akad kafalah bil ujrah pada produk pembiayaan kafalah haji di BMT NU Ngasem Bojonegoro? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif analisis. Sumber data primer yang digunakan yakni wawancara dan observasi. Adapun penelitian ini yakni data yang dikumpulkan menyangkut diri sendiri serta beberapa anggota nasabah pada tabungan kafalah haji di BMT NU Ngasem Bojonegoro. Sedangkan sumber data sekunder didapat dari literatur buku dan jurnal yang berkaitan dengan fokus penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) adanya infaq dalam tabungan kafalah haji jika ditinjau dari al-qur’an dan hadits tidak sesuai dikarenakan infaq dalam hal ini nasabah selaku penginfaq tidak mengetahui besar kecilnya nominal yang akan diinfaqkan. 2) jika ditinjau dari rukun dan syarat dari segi penginfaq terdapat suatu keadaan terpaksa dikarenakan sebagian nasabah tidak mendapat pemberitahuan terlebih dahulu mengenai infaq serta nominal untuk infaq tersebut. 3) jika ditinjau dari sighatnya juga terdapat ketidak sesuaian dikarenakan tidak terbukanya pihak BMT kepada nasabah yakni kurang kompeten dalam menjelaskan mekanisme yang ada secara rinci. Kata kunci: Infaq, Kafalah Haji, dan Hukum Islam.

    Abstraction

    The thesis entitled “Tinjauan Hukum Islam terhadap Infaq dalam Akad Kafalah Bil Ujrah pada Produk Pembiayaan Kafalah Haji di BMT NU Ngasem Bojonegoro”. The background of the study showed that in agreement kafalah bil ujrah which contain in saving product kafalah haji in BMT NU Ngasem Bojonegoro was found infaq. The existance of infaq clarify any customer who not understand enough with that system, although the customers understand about this system, but about the high-low nominal of infaq, there is not explain more by BMT official to their customers. While, the researcher interest to do research about considerations Islamic law toward infaq in kafalah agreement bil ujrah in the product of kafalah haji budgeting in BMT NU Ngasem Bojonegoro. The purpose of this research to answered of research problem above : 1). How does the infaq implementation in agreement kafalah bil ujrah in the product of kafalah haji budgeting in BMT NU Ngaesm Bojonegoro ? 2). How does the consideration Islamic law toward infaq in agreement kafalah bil ujrah in the product of kafalah haji budgeting in BMT NU Ngasem Bojonegoro? The research used field research with analysis descriptive approach. The primary data that used of the researcher are interviews and observations. While, , the collecting data that researcher used are the researcher’s self then any customers of saving kafalah haji in BMT NU Ngasem Bojonegoro. On the other hand, the secondary data are book literary and journals that focused with this research The result of this research conclude: 1). The existence of infaq in saving kafalah haji saving based on Al-Quran and hadis that not appropriate because of infaq in this case, the customers as the infaqer who do not understand more about high or low the nominal which will given. 2). if appropriate from pillar and requisite of infaqers there is perforce condition because a part customers do not get information about infaq then high or low the nominal before. 3).if appropriate from sighat also there are un appropriate because of obscurity of BMT official to customers, there is not competent enough to explain about the mechanisms well. Keywords: infaq, kafalah haji, and Islamic law.

Detail Jurnal