Detail Karya Ilmiah

  • SEMIOTIKA SAJEN PADA SELAMATAN TUJUH BULAN KEHAMILAN (TINGKEBAN) DI DESA JEGREG KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN
    Penulis : Rahmad Darmajat Joko Samudro
    Dosen Pembimbing I : Sulaiman, S.Pd., M.Pd.
    Dosen Pembimbing II :Ahmad Jamiā€™ul Amil, S.Pd., M.Pd.
    Abstraksi

    Abstrak: Penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan kajian semiotika. Objek penelitian adalah sajen yang terdapat dalam selamatan tingkeban di desa Jegreg Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan. Masalah yang diteliti adalah (1) jenis sajen dalam tingkeban, dan (2) makna yang terkandung pada setiap sajen selamatan tingkeban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis sajen dan makna sajen yang digunakan dalam ritual tingkeban. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, dokumenter, transkripsi, dan penerjemahan. Teknik analisis menggunakan hasil transkripsi rekaman wawancara ke bentuk tulis, penerjemahan dengan memilah data, menghubungkan dengan teori semiotik, dan menghubungkan fakta-fakta dengan kenyataan dalam masyarakat berupa fakta tempat, nama, ide masyarakat, dan ingatan masyarakat. Hasil yang didapat dalam penelitian ini; (1) jenis-jenis sajen dalam selamatan tingkeban, dan (2) makna sajen dalam selamatan tingkeban. Penelitian ini menemukan dua puluh enam sajen, antara lain; tikar, kendi, polo pendem dan polo gumandul, burung dara, buceng pitu, dan lain sebagainya. Dari pembahasan yang dilakukan menunjukan bahwa bahwa semua sajen tersebut memiliki makna-makna tersendiri. Makna tersebut merupakan wujud untuk meminta perlindungan, memohon kelancaran saat melahirkan, mengingat orang yang berjasa, berdoa, bersedekah, dan menolak balak. Penggunaan sajen yang merupakan hasil bumi juga merupakan wujud syukur masyarakat akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Kata Kunci: Semiotika, Sajen, dan Selamatan Tingkeban

    Abstraction

    Abstract: This study used a qualitative descriptive approach with semiotic studies. The object of the research is the offerings found in the tingkeban salvation in the village of Jegreg, Modo Subdistrict, Lamongan Regency. The problems studied were (1) the types of offerings in tingkeban, and (2) the meanings contained in each tingkeban salaries. This study aims to determine the types of offerings and the meanings of the offerings used in the tingkeban ritual. The method used is descriptive qualitative technique of collecting data on observation, in-depth interviews, documentaries, transcription, and translation. The analysis technique uses the results of transcription records of interviews to written forms, translations by sorting data, connecting with semiotic theories, and linking facts to reality in society in the form of place, name, community ideas, and people's memories. The results obtained in this study; (1) the types of offerings in tingkeban salvation, and (2) the meaning of the sajen in tingkeban salvation. This study found twenty-six sermons, among others; mats, jugs, polo pendem and polo gumandul, pigeons, buceng pitu, and so on. From the discussion conducted shows that all these offerings have their own meanings. These meanings are manifestations of asking for protection, asking for fluency during childbirth, remembering people who have merit, pray, give alms, and reject danger. The use of prayer which is the product of the earth is also a manifestation of people's gratitude for the majesty of God Almighty. Keyword: Semiotics, Salaried, and Salvation Tingkeban.

Detail Jurnal