Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh cerita rakyat Mor Sabe yang sudah hampir punah. Penting dilestarikan sebab cerita tersebut dipandang mengandung representasi nilai dan norma yang berlaku di masyarakat desa Rombasan. Digunakan teori penelitian resepsi sastra Wolfgang Iser yang berpandangan bahwa karya sastra dapat mewarkan kesan, efek, atau wirkung bagi masyarkat penikmatnya dengan berbagai latar belakangnya. Berdasarkan latar belakang peneliti dirumuskan masalah yaitu, “Bagaimana deskripsi cerita rakyat Mor Sabe?” dan “Bagaimana tanggapan masyarakat desa Rombasan kecamatan Pragaan kabupaten Sumenep terhadap cerita rakyat Mor Sabe?”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cerita Mor Sabe dan mengkaji pendapat masyarakat desa Rombasan berdasarkan resepsi sastra Wolfgang Iser. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang berlokasi penelitian di desa Rombasan kecamatan Pragaan kabupaten Sumenep. Teknik pengumpulan data digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan analisis sebelum lapangan, dan selama di lapangan model Miles dan Hubermen serta triangulasi sebagai uji keabsahan datanya. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa cerita Mor Sabe berasal dari burung gagak putih yang menggali sumber air dan ditemukan oleh Srikuning. Masyarakat desa Rombasan mengalami kesanggupan penerimaan, berkesan percaya, kesesuaian pendangan hidup, penemuan missing link dalam paradoks, kesan istimewa, dan penggunaan perspektif baru dalam pemahaman. Masyarakat berpendapat bahwa cerita Mor Sabe harus dipikir lebih lanjut, sebagai tempat keramat, dan diperoleh saran untuk selalu ingat kepada tuhan. Kata Kunci: Cerita Rakyat Mor Sabe; Resepsi Sastra Wolfgang Iser.

    Abstraction

    ABSTRACT This study was backgrounded by citizenry story of Mor Sabe which is almost extinct. It is important to be conserved, because that story was viewed contain representation of values and norms which prevails in citizenry Rombasan village. It was used representation literature theory of Wolfgang Iser who has thought that literature can provide impression, effect or wirkung toward its lover citizenry with various backgrounds. Based on background, the researcher is formed problem as kind of “How is the description of citizenry story Mor Sabe” and “How is the comment of citizenry in Rombasan village Pragaan district, sumenep regency though citizenry story Mor Sabe”. This research aims to describe Mor Sabe story and investigate the opinion of citizenry in Rombasan village based on literature reception of Wolfgang Iser. The research method used was qualitative descriptive which was located research in Rombasan village, Pragaan district and regency Sumenep. The technic of collecting the data used observation, interview, and documentation. The technic of collecting data used analyze before field, and during in field Miles and Huberman model at once triangulation as the test of data legality. The result and discussion of research shows that the story of Mor Sabe came from white crow which dug the source of water and found by Srikuning. Citizenry in Rombasan village are experience in capability to be acceptance, impress to believe, balance in life sight, invention of missing link in paradox, special impression, and the use of new perspective in comprehending. Citizenry contended that the story of Mor Sabe must be thought more, as the sacred place, and acquired suggestion to be always remember to god. Keywords: Mor Sabe Citizenry Story; Reseption of Wolfgang Iser Literature.

Detail Jurnal