Detail Karya Ilmiah
-
Deiksis Sosial dalam Komunikasi Sehari-hari Sebagai Bentuk Representasi Kesantunan Berbahasa di Pondok Pesantren Miftahul Qulub Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.Penulis : Umrotul MaulidaDosen Pembimbing I : Khusnul Khotimah, S.S., M.Pd.Dosen Pembimbing II :Ahmad Jami’ul Amil, S.Pd., M.Pd.Abstraksi
Abstrak Abstrak: Pemilihan bentuk deiksis sosial berpengaruh terhadap kesantunan berbahasa. Seorang penutur akan terlihat santun jika bentuk deiksis sosial yang digunakan sesuai dengan status sosial lawan tutur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif yang mengkaji tentang deiksis sosial dalam komunikasi sehari-hari di pondok pesantren. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk penggunaan deiksis sosial dan fungsi penggunaan deiksis sosial dalam komunikasi sehari-hari sebagai bentuk representasi kesantunan berbahasa di pondok pesantren Miftahul Qulub. Data penelitian berupa tuturan dalam komunikasi sehari-hari, Sedangkan sumber data penelitian adalah komunikasi sehari-hari santriwati di pondok pesantren. Data penelitian diperoleh dengan teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data digunakan triangulasi teori. Berdasarkan hasil penelitian, pertama bentuk deiksis sosial yang digunakan oleh santriwati sebagai bentuk kesantunan berbahasa yaitu bentuk deiksis sosial morfem dan bentuk deiksis sosial kata. Bentuk deiksis sosial morfem berupa -nah, -ah, -eh, tang-, dan din-. Bentuk deiksis sosial morfem ini digunakan ketika rujukan deiksis tersebut merujuk pada kepunyaan lawan tutur. Sedangkan bentuk deiksis sosial kata berupa abdinah, ajunan, sampiyan, kauleh, been, sengko’, abe’, dan abe’en.. Bentuk deiksis sosial ini digunakan santriwati berdasarkan pada status sosial lawan tutur. Kedua fungsi deiksis sosial yang digunakan oleh santriwati sebagai bentuk kesantunan berbahasa yaitu efektivitas kalimat, pembeda tingkat sosial, dan sikap sosial kemasyarakatan. Fungsi yang paling banyak digunakan yaitu pembeda tingkat sosial, karena yang menjadi pertimbangan penggunaan deiksis sosial tersebut adalah latar belakang sosial rujukan bentuk deiksis. Kata kunci: Deiksis sosial, kesantunan berbahasa, komunikasi sehari-hari, pondok pesantren
AbstractionAbstract Abstract: The selection of the form social deixis affects to language politeness. A speaker will look polite if form social deixis that used appropriate with social status of the opponent. In this research uses qualitaive approach with applying descriptive method that examines the social deixis in daily communication in boarding school. The aim of this research is to know the form of use social deixis and the function of use social deixis in daily communication as a form representation language politeness in boarding school Miftahul Qulub. The data from this research is utterance from daily communication, while the source of data in this research is daily communication by student in boarding school. The data in this research obtained by technique referring, recording and note. The data obtained were analyzed using data reduction, data presentasion and conclusion. The technique examination od data validity used triangulation theory. Based on the results of research, the first form social deixis that used by student as form language politeness is form of social diexis morpheme and form social deixis word. The form of social deixis morpheme are –nah,-ah,-eh,tang-, and din-. The form of social deixis morpheme this used when deixis references refer to the opposite. While, the form of social deixis word are abdinah, ajunan, sampiyan, kauleh, been, sengko’, abe’ and abe’en. The form of deixis social this used student based on the social status opponent said. The second function of social deixis that used by student as form of language politeness is effective sentences, discriminating of social level and social attitude in society. The most function is descriminating of the social level, because the consideration of the use of social deixis is the social background of reference form deixis. key word: Social deixis, language politeness, daily communication, boarding school.