Detail Karya Ilmiah

  • Gambaran Forgiveness Perempuan Pelaku Aborsi Yang Ditinggal Menikah Pasangannya
    Penulis : MIRNA NUR HAWATI
    Dosen Pembimbing I : dr. Siti Nurfitria, S.Ked., M.Biomed.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Forgiveness Perempuan Pelaku Aborsi yang Ditinggal Menikah Pasangannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek pada penelitian ini berjumlah dua orang yang ditentukan melalui purposive sampling. Kriteria subjek yang diteliti adalah remaja, perempuan yang pernah melakukan aborsi, ditinggal pasangan menikah pasca aborsi, dan sudah pada fase forgiveness. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur yang dianalisis menggunakan teknik Miles & Huberman, yakni dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa untuk melalui forgiveness seseorang terlebih dulu mengalami masa unforgiveness. Dimana akan ada masa yang membuat dirinya merasakan kebencian hingga mampu menerima kenyataan dengan cara memaafkan. Gambaran forgiveness perempuan pelaku aborsi yang ditinggal menikah pasangannya dapat ditinjau dari aspek-aspek forgiveness yaitu 1) Avoidance motivation adalah penurunan motivasi menjaga jarak, subjek memutuskan untuk berkomunikasi kembali agar dapat memperbaiki hubungan yang sudah rusak, berusaha bersikap wajar layaknya pertama kali berkenalan seperti saling menegur ketika bertemu, memberikan solusi ketika ada masalah, dan saling membantu. 2) Revenge motivation adalah penurunan motivasi balas dendam, subjek yang awalnya ingin merusak rumah tangga mantan pasangan saat ini sudah tidak memiliki keinginan tersebut, subjek membangun peikiran baru bahwa tidak ada gunanya membalas mantan pasangan, subjek selalu berfikir positif, dan memotivasi diri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya agar bisa menahan emosi saat bertemu mantan pasangan. 3) Benevolence motivation adalah motivasi untuk berbuat baik, subjek tetap bertekat untuk memaafkan meskipun mantan pasangan tidak memiliki niat untuk meminta maaf, menganggap permasalah yang terjadi bukan sepenuhnya kesalahan mantan pasangan, dan mengikhlaskannya agar mampu menghilangkan rasa benci ataupun dendam pada orang yang telah menyakiti. Kata Kunci : Forgiveness, Pasangan Laki-Laki, Pasca Aborsi

    Abstraction

    The purpose of this study was to find out the Forgiveness Picture of Women Abortion Actors who were Left to Marry their Spouses. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The subjects in this study were two people determined through purposive sampling. The criteria for the subjects studied were teenagers, women who had had an abortion, left married couples after abortion, and already in the forgiveness phase. The location of the study was conducted in Gresik and Sidoarjo regencies. Data collection techniques using semi-structured interviews were analyzed using the Miles & Huberman technique, namely by reducing data, presenting data, and verifying data. The data validity technique uses source triangulation. The results of the study show that through forgiveness someone first experiences a period of unforgiveness. Where there will be a period that makes him feel hatred to be able to accept reality by forgiving. Forgiveness description of abortion women who are left married by their partners can be viewed from forgiveness aspects, namely 1) Motivation avoidance is a decrease in motivation to maintain distance, the subject decides to communicate again in order to repair a broken relationship, trying to be fair like first time to meet each other when meeting, providing solutions when there are problems, and helping each other. 2) Revenge motivation is a decrease in revenge motivation, a subject who initially wants to ruin a former spouse's household has no such desire, the subject builds new thoughts that there is no point in replying to ex-spouses, subjects always think positively, and motivate themselves to be personal better than before so you can hold back emotions when you meet a former partner. 3) Benevolence motivation is a motivation to do good, the subject remains determined to forgive even though the ex-spouse does not have the intention to apologize, considers the problems that occur are not entirely the fault of the ex-spouse, and obligate them to be able to eliminate hate or revenge on those who have hurt. Keywords: Forgiveness, Male Couples, Post Abortion

Detail Jurnal