Detail Karya Ilmiah
-
Komunikasi Petani Garam Dalam Menyikapi Fake NewsPenulis : Rosy Mahko TaroDosen Pembimbing I : Dessy Trisilowaty, S. Sos., M. Si.Dosen Pembimbing II :Teguh Hidayatul Rachmad, S.Ikom., M.Si., MAAbstraksi
Bagaimana petani garam menanggapi berita mengenai garam import yang akan dijual ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang dimana metode ini menjelaskan dan menceritakan secara detail mengenai permasalahan yang ada di lapangan atau saat mendapatkan data yang dibutuhkan. Munculnya keresahan petani garam di desa Pangarengan dikarenakan berita hoax garam import yang akan dijual kepada masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan Garam lokal mengalami penurunan harga dan penyerapan yang tidak maksimal seperti musim kemarin. Hasil penelitian menunjukan dari temuan tentang berita garam import yang akan dijual ke masyarakat, bahwa petani garam lebih mempercayai berita bohong daripada mempercayai klarifikasi dari pemerintahan dan berita tersebut menimbulkan demo petani garam yang terjadi dibeberapa wilayah.
AbstractionThe purpose of this study was to determine the factors that led to the movement of salt madura farmers. How they respond to news about imported salt to be sold to the public. This research uses descriptive qualitative method, which in this method explains and tells in detail about the problems that exist in the field or when getting the required data. The emergence of unrest among salt farmers in Pangarengan village was due to news of imported salt hoax that would be sold to the public. This can be proven. Local salt has decreased in price and absorption which is not optimal as in the previous season. This research result show findings about imported salt news to be sold to the public, that salt farmers trust the false information (hoax) rather than trusling the clarification of the government and the news raises salt farmers demos that take place in some areas in Madura.