Detail Karya Ilmiah
-
Fenomena Pernikahan Dini (Studi Fenomenologi Di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep)Penulis : Gufron FebriyantoDosen Pembimbing I : Medhy Aginta Hidayat, Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Gufron Febriyanto, 14.05.211.00123. Program Studi Sosiologi, Fisib UTM. Fenomena Pernikahan Dini (Studi Fenomenologi di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fenomena pernikahan dini yang terjadi di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, dan juga ada beberapa faktor yang melatar belakangi adanya pernikahan dini di Desa Tamidung tersebut, disini akan di jelaskan secara mendalam, terkait bagaimana fenomena atau peristiwa pernikahan dini di Desa Tamidung yang dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya yang masih dapat dikatakan dibawah umur menggunakan analisis dari teori Peter L Berger dan Thomas Luckmann yaitu Konstruksi sosial dengan momen tiga dialektis pemikirannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan yaitu pendekatan studi fenomenologi. Informan yang dipilih dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling, sumber data penelitian didapatkan dari data primer dan dari data sekunder. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi peneliti. Analisis data yang menggunakan model interaktif yaitu tanya jawab secara aktif antara peneliti dengan informan mengenai fenomena pernikahan dini, adapun penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan dalam penelitian ini, sedangkan Teknik keabsahan data menggunakan teknik keabasahan data triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan dini yang berada di Desa Tamidung memang tetap dijalankan dan berlangsung, hal ini ditunggangi oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya, pernikahan dini memang marak di Desa Tamidung, dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan turun temurun oleh para leluhur masyarakat di desa Tamidung yang dimana kebiasaan ini dilakukan dari dulu hingga saat ini, faktor terkuat seperti ekonomi, sumber daya manusia, Pendidikan yang masih rendah, dan juga dikarenakan ada faktor chellagghan yang mana permintaan secara tiba-tiba dari pihak laki-laki terhadap pihak perempuan dan meskipun saat ini pernikahan dini sedikit memudar di Desa Tamidung namun masih banyak dijumpai pernikahan dini yang masih ada di desa tersebut hingga saat ini. Kata Kunci :pernikahan dini, fenomena.
AbstractionGufron Febriyanto, 14.05.211.00123. Sociology Program, Fisib UTM. Early Marriage Phenomenon (phenomenology Studies in Tamidung Village, District of Batang-Batang, Sumenep). The purpose of this study was to determine how the phenomenon of early marriages that occurred in the village Tamidung, District of Batang-Batang, Sumenep, and also there are several factors that the background presence of early marriage in the village of Tamidung that, here will be explained in depth, related how phenomena or events of early marriage in the village Tamidung made by the parents to their children that they can be said to minors using the analysis of the theory of Peter L. Berger and Thomas Luckmann is a social construction with three moments of dialectical thinking. The method used is qualitative descriptive method which approaches phenomenological study. Informants were selected in this study using purposive sampling technique, source of research data obtained from the primary data and secondary data. Research data collection is done by observation, unstructured interviews and research documentation. Analysis of the data using an interactive model that is an active question and answer between researchers and informants regarding the phenomenon of early marriage, as for the presentation of data, data reduction and conclusion in this study, while the validity of the technique of data using the data keabasahan triangulation techniques. The results showed that early marriage in the village Tamidung indeed be made, and progress, it is ridden by some of the factors behind them, early marriage is rampant in the village Tamidung, and became a custom made hereditary by the ancestors of the people in the village Tamidung that where this practice is done from the beginning until today, the strongest factors such as economics, human resources, education is still low, and also because there are factors chellagghan which demand abruptly from the male to the female, and although this time early marriage in the village Tamidung slightly faded but still prevalent early marriage still exist in the village today. Keywords: early marriage, phenomenon.