Detail Karya Ilmiah
-
PENGGUNAAN SIMBOL-SIMBOL ISLAM DALAM DRAMATURGI DUKUN JAPA MUSLIM (Studi Kasus Di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan)Penulis : Luthfiatul UmmahDosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D.H., Ph. DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Luthfiatul Ummah. 14.05.211.00118. Program Studi Sosiologi. Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Universitas Trunojoyo Madura dengan judul Penggunaan Simbol-Simbol Islam dalam Dramaturgi Dukun Japa Muslim (Studi Kasus di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan simbol-simbol islam dalam dramaturgi Dukun Japa muslim yang ada di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Di sini akan dijelaskan secara mendalam bagaimana penggunaan simbol-simbol islam yang dilakukan Dukun Japa, asal usul ilmu Dukun Japa, media yang digunakan, cara pengobatan dan cara mendapatkan do’a yang dijadikan medianya, dengan menggunakan analisis Teori Dramaturgi dari Erving Goffman mengenai panggung depan dan panggung belakang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi non partisipan, wawancara semiterstruktur, dan di dukung dengan adanya dokumentasi. Analisis data menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Serta teknik untuk memeriksa keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dukun Japa yang ada di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan ini menggunakan simbol-simbol islam dalam dramaturgi yang sedang dilakukan dalam praktik perdukunan nya, dimana Dukun Japa tersebut menggunakan simbol-simbol islam seperti mengenakan baju muslim, membawa tasbih, dan banyaknya simbol-simbol islam di ruang praktik perdukunan nya, hal itu dilakukan agar mendapatkan kesan islami dan baik di depan klien nya, sehingga Dukun Japa tersebut tidak terlihat seperti orang yang sedang berdramaturgi. Dilihat dari teori Dramaturgi dari Erving Goffman, Dukun Japa yang ada di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan memilki dua peran yaitu panggung depan dan panggung belakang. Untuk panggung depannya mereka tampak sebagai Dukun Japa yang islami dan do’a adalah media yang digunakannya, sedangkan untuk panggung belakangnya mereka berpenampilan muslim hanya untuk mendapatkan kesan baik di depan klien nya serta menyembunyikan cara dalam mendapatkan do’a tersebut yaitu dengan cara bersekutu dengan jin. Kata Kunci: Dukun Japa Muslim, simbol-simbol islam, Dramaturgi, Kabupaten Lamongan.
AbstractionLuthfiatul Ummah, 1405211000118, Sociology Studi Program, majors of social and cultural sciences, faculty of social and cultural sciences, University of Trunojoyo Madura under the title The Use of Islamic in Dramaturgy Japa Shaman’s moslem (The Study case in Sugio disctrict, Lamongan regency). The purpose of this research is to know how the use of islamic in dramaturgy of Japa Shaman’s moslem in Sugio district, Lamongan regency. In here, it will be explained in depth how the religious life of japa shaman, the media that used in his activity, the way of the treatment, and how to get the prayer that made in his media using theoretical analysis from Erving Goffman about the front stage and back stage. The method that used in this research is a qualitative research with the case study approach. The informant who involved in this research using purposive sampling technique. The data source of this research using primary and secondary data. The data collection technique using non-participant observation, semi-structured interviews, and supported by documentation. The analysis of data presentation and conclusion or verification data and the techniques for checking the validity of the data using source’s triangulation. The result of this research show us that Japa Shaman in Sugio district Lamongan regency using the symbols of islam in the dramaturgy that are being done in the practice of shamanism, where the Japa Shaman’s is using islamic symbols such as wearing moslem clothes, carrying beads, and the many symbols of islam in his shamanic practice, it is done in other to get the impression of islamic and good in front of client, so that the Japa Shaman’s does not look like a man in a dramaturgy. In the dramaturgical theory of Erving Goffman point of view, Japa Shaman in Sugio district, Lamongan regency has two roles. They are front stage and back stage. For the front stage, they are look like as Japa shaman who is islamic man and prayer is the media that used in his activity. Meanwhile, for the back stage they look moslem only to get a good impression in front of his clients and hide the way to get the prayer which is allied with the genie. Keywords: Japa Shaman’s moslem, Islamic symbols, Dramaturgy, Lamongan regency.