Detail Karya Ilmiah
-
BANGKALAN DALAM LINGKARAN PANOPTICON (Studi Kasus pada Pasca Kepemimpinan “Raden Kanjeng”)Penulis : ZuhairiyahDosen Pembimbing I : Hisnuddin Lubis, S.Sos., MADosen Pembimbing II :Abstraksi
Zuhairiyah. 14.05.211.00111. Program Studi Sosiologi Bangkalan Dalam Lingkaran Panopticon (Studi Kasus Pada Pasca Kepemimpinan “Raden Kanjeng”) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktek panopticon pasca kepemimpinan Raden Kanjeng. Subjek dari penelitian ini adalah Mantan rekan kerja Raden Kanjeng, Oposisi dari Raden Kanjeng, Orang yang pernah mendapatkan teror dan intimidasi berupa ancaman maupun tindakan kekerasan, dan Salah satu dari keluarga Bani Kholil Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Raden Kanjeng membangun kekuasaan bermodel panopticon, dimana terdapat sistem pengawasan yang ketat didalamnya. Panopticon memang sangat efektif dalam memberikan efek kekuasaan agar bisa menginternalisasi setiap individu yang dikuasai. Ia menggunakan kekuatan blater dan klebun sebagai pengawas kekuasaan agar tidak ada yang berani mengancam kekuasaannya. Bagi siapaun yang melakukan perlawanan maka Raden Kanjeng akan bertindak represif. Praktek panopticon berjalan begitu rapih mulai dari Raden Kanjeng menjabat sebagai bupati, dan selesai masa jabatannya beralih menjadi staf ahli bupati dilanjutkan lagi dengan menjabat sebagai ketua DPRD hingga ditangkap oleh KPK dan dipenjara di suka miskin. Ia berada dalam menara panopticon mulai dari menara pengawas itu berada di Bangkalan hingga menara pengawas ia pindahkan ke sukamiskin, dan tetap mampu untuk kontrol Bangkalan dari balik jeruji besi di Sukamiskin. Dengan menggunakan simbol kekyaiannya dan juga para blater serta para loyalisnya yang ada di Bangkalan membuatnya dengan mudah mengawasi serta mengontrol birokrasi di Bangkalan. Kata kunci : Panopticon, Bangkalan, Kekuasaan
AbstractionZuhairiyah. 14.05.211.00111. The study of sociology program Bangkalan In the Circles of Panopticon (Case Study on Post-Leadership of "Raden Kanjeng") The purpose of this research is to know how the panopticon practice of post leadership Raden Kanjeng. The subject of this research is the former work colleagues, opposition from Raden Kanjeng, who had received terror and intimidation in the form of threats or violence, and one of the family from Bani Kholil Data collection method using observation and interviews. Informants are chosen by using purposive sampling method. Data analysis using techniques Miles and Huberman. Technique examination the validity of data using triangulation source. The results of this study indicate that Raden Kanjeng build newfangled power Panopticon, where there is a strict monitoring system therein. Panopticon is very effective in providing power to be able to internalize the effects of each individual controlled. It uses the power blater and klebun supervisory authority so that no one dares to threaten his power. For whoever who fought then Raden Kanjeng will act repressively. Panopticon practice runs so neatly from Raden Kanjeng served as regent, and finished his tenure turned into expert staff regent continued by serving as chairman of the parliament to be arrested by the KPK and imprisoned in Sukamiskin. He is in a Panopticon tower from the watchtowers that were in Bangkalan until he transferred to the control tower Sukamiskin, and still be able to control Bangkalan from behind bars in Sukamiskin. By using symbols kekyaiannya and also the blater and the loyalists in Bangkalan makes it easy to monitor and control the bureaucracy in Bangkalan. Keywords: Panopticon, Bangkalan, Power