Detail Karya Ilmiah
-
TAHLIL: KEBUTUHAN ATAU DETERMINASI BUDAYAPenulis : MAHRUS ALIDosen Pembimbing I : BANGUN SENTOSA D.H P.HdDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Mahrus Ali. 14.05.211.00.085 Program Studi Sosiologi. Tahlil: kebutuhan atau determinasi budaya (studi kasus terhadap pelaksanaan tradisi tahlil kematian di desa bungbaruh kecamatan kadur kabupaten pamekasan) Penelitian ini di latar belakangi oleh Pelaksanaan Tradisi Tahlil dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan yang meninggal dunia salah satu anggota keluarganya. Pelaksanaannya tidak jauh beda dengan daerah lain pada umumnya Baik dalam bentuk kegiatan, isi bacaan serta hidangan yang di sajikan terhadap jamaah tahlil yang hadir. Namun sedikit berbeda pelaksaannya. Masyarakat yang melaksanakan tradisi Tahlil tidak sedikit yang tidak hanya kehilangan keluarganya yang meninggal. Namun, harta benda seperti sapi ternak juga banyak yang habis karena melaksanakan tradisi Tahlil membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui dan mendeskripsikan tentang makna Pelaksanaan Tahlil bagi masyarakat Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Adapaun sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentas. analisis data menggunakan model interaktif yaitu tanya jawab secara aktif, yang meliputi tiga tahap yakni reduktif data, penyajian data (display data) penarikan kesimpulan. adapun keabsahan data penelitian ini untuk menggunakan triangulasi teknik. Hasil yang ditemukan di lapangan terdapat beberapa makna dalam pelaksanaan Tahlil. Namun pada umumnya masyakat Desa Bungbaruh Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan menajdikan Tahlil sebagai kebutuhan. Makna dalam pelaksananaan Tahlil ada solidaritas, Simpati, Konsumerisme dan religiusitas. Kata kunci: Tahlil, Tradisi selamatan kematian, Islam, Akulturasi agama dan budaya, pamekasan.
AbstractionABSTRACK This research is based on the background of the Tahlil Tradition which was carried out by the entire community of Bungbaruh Village, Kadur Subdistrict, Pamekasan Regency, who died of one of his family members. The implementation is not much different from other regions in general. Both in the form of activities, the contents of the reading and the dishes served to the pilgrims who attended. However, it is a bit different if the deceased is a kiyai or religious figure, but the same reading is the same. People who carry out the Tahlil tradition are not few who not only lose their families who died. However, many assets such as cattle also run out because carrying out the Tahlil tradition requires a lot of money. In fact, there are also those who owe to others for the sake of carrying out the Tahlil tradition. Tahlil activities carried out by the community began the first day of death until the seventh day of death. The purpose of this study is to find out and describe the meaning of the implementation of Tahlil for the people of Bungbaruh Village, Kadur Subdistrict, Pamekasan Regency. The method used in this study is qualitative research with a case study approach. Determination of informants using purposive sampling technique. There are data sources using primary data and secondary data. With observation, interview and documentary techniques. Data analysis uses an interactive model that is active question and answer, which includes three stages namely reductive data, data presentation (data display) drawing conclusions. As for the validity of this research data to use technical triangulation. The results found in the field have several meanings in the implementation of Tahlil. However, in general the people of Desa Bungbaruh, Kadur Subdistrict, Pamekasan District, made Tahlil a necessity. The meaning in the implementation of Tahlil is solidarity, sympathy, consumerism and religiosity. Keywords: Tahlil, tradition of death, Islam, acculturation of religion and culture, pamekasan.