Detail Karya Ilmiah
-
HIJAB COSPLAY (Studi terhadap Identitas Hijab Cosplayer di Surabaya)Penulis : Ayu AmaliaDosen Pembimbing I : Khoirul Rosyadi, S.S., M.Si., Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Kemunculan hijab cosplay memunculkan pro kontra di kalangan pecinta Jepang maupun masyarakat umum. Kelompok pro akan mendukung dengan alasan hijab cosplay merupakan tren positif dan unik, sedangkan kelompok kontra beralasan bahwa hijab cosplay dapat merusak karakter asli. Respon pro dan kontra ternyata dapat mempengaruhi identitas yang dimiliki oleh cosplayer. Identitas cosplayer bisa terbentuk dan berubah menjadi resistence identity tergantung dari stimulus dari luar dan bagaimana mereka mempertahankan identitasnya. Berdasarkan pada konteks di atas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjawab pertanyaan mengenai: bagaimana proses pembentukan identitas hijab cosplayer? Dan bagaimana cara yang dilakukan oleh hijab cosplayer dalam mempertahankan identitas keagamaan? Teori yang akan dipakai ialah teori Identitas Manuel Castel yang menjelaskan bahwa identitas terbentuk dari pemahaman suatu makna. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi fenomenologi dan instrumen penelitian yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian didapati identitas Hijab Cosplay terbentuk dari identitas Muslim yakni identitas dengan nilai-nilai keagamaan Islam yang terproses sejak lama dan bertemu dengan hobi cosplay. Terdapat beberapa faktor pembentuk identitas hijab cosplay, diantaranya adalah: (1) akulturasi budaya; (2) institusi produktif dan reproduktif; (3) identitas kolektif dan fantasi personal; (4) Islam di Indonesia. Sedangkan dalam pembentukan identitas hijab cosplay melalui tiga proses, pertama proses kultural, media sosial sebagai bentuk dari kemajuan budaya dalam berkomunikasi menjadi perantara penyampai visual berupa gambar maupun video, menampilkan gambaran-gambaran seorang idola yang kemudian memunculkan simbol-simbol yang ditirukan oleh remaja penikmatnya. Kedua yakni proses individuasi, rasa untuk menjadi unik dan berbeda yang ada dalam individu membuat individu memproses hobi sebagai identitas mereka yang berbeda dari yang lain. Ketiga yakni proses internalisasi, internalisasi merupakan proses penerimaan, pemahaman, serta penerapan nilai-nilai yang di terima dari lingkungan, nilai-nilai agama Islam yang dikenalkan oleh orang tua dan lingkungan terdekat kepada individu membentuk identitas individu sebagai seorang Muslim. Identitas Hijab cosplayer dapat di golongkan dalam bentuk project identity karena konstruksi identitas yang terjadi ketika aktor-aktor sosial membentuk identitas baru yang medefinisi posisi mereka. Namun, adanya penolakan yang terjadi oleh pihak dominan tehadap identitas hijab cosplayer ini, membuat indentitas hijab cosplayer dapat pula menjadi bentuk resictence identity yakni perlawanan terhadap logika berpikir kaum dominan dalam hal ini adalah cosplayer pada umumnya (tidak menggunakan hijab). Kata Kunci: identitas, cosplay, hijab cosplay, manuel castells
AbstractionABSTRACT The appearance of the cosplay hijab raises the pros cons of Japanese lovers and the general public. Pro groups will support the reason for the cosplay hijab is a positive and unique trend, while the counter group reasoned that the cosplay hijab can damage the original character. The response of the pros and cons turned out to affect the identity of the cosplayer. The identity of the cosplayer can form and turn into a resistance identity depending on the stimulus from the outside and how they retain their identity. Based on the above context this study aims to analyze and answer the question of: how the process of forming the identity of hijab cosplayer? And how does the hijab cosplayer maintain its religious identity? The theory to be used is Manuel Castel's Identity theory which explains that identity is formed from the understanding of a meaning. The method used is descriptive qualitative method, study approach phenomenology and research instrument used in the form of observation, interview, and documentation study. Based on the research results found the Hijab Cosplay is formed from the identity of Muslims that identity with Islamic religious values are processed for a long time and meet with the hobby of cosplay. There are several factors forming the identity of the hijab cosplay, among them are: (1) acculturation of culture; (2) productive and reproductive institutions; (3) collective identity and personal fantasies; (4) Islam in Indonesia. While in the formation of the identity of hijab cosplay through three processes, the first cultural process, social media as a form of cultural progress in communicating into a visual mediator in the form of images and video, displaying the images of an idol who then bring up the symbols imitated by adolescents. The second is the process of individuation, the sense to be unique and different in individuals making individuals process hobbies as their identities that are different from others. The third is the process of internalization, internalization is the process of acceptance, understanding, and application of values received from the environment, Islamic religious values introduced by parents and the immediate environment to individuals to form an individual identity as a Muslim. The identity of Hijab cosplayer can be classified in the form of project identity, because the construction of identity happens when actors social form new identity define their position. However, the existence of rejection happens by the dominant identity, making identity hijab cosplayers can also be a form of resictence identity the resistance of the logic think the dominant in this case is cosplayers in general (not use the hijab). Keyword: identity, cosplay, hijab cosplay, manuel castells