Detail Karya Ilmiah
-
PERJANJIAN SEWA SEBAGAI KATUP PENYELAMAT KONFLIK PT KAI DENGAN MASYARAKAT (Studi Kasus tentang Konfik Sengketa Tanah PT KAI dengan Masyarakat Bangilan Tuban)Penulis : ABDUL GHOFARDosen Pembimbing I : Dr. Mutmainnah, S.Sos., M.SiDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Abdul Ghofar.140521100038.Program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. Perjanjian Sewa sebagai Katup Penyelamat Konflik PT KAI dengan Masyarakat (Studi tentang konflik sengketa tanah PT KAI dengan Masyarakat Bangilan Tuban). Penelitian ini tentang konflik masyarakat Bangilan yang menempati tanah PT KAI, tanah yang di tempati berpuluhan tahun terancam akan diambil kembali oleh PT KAI, berawal pada tahun 2015 beredar isu akan ada penghidupan kembali rel kereta api jurusan bojonegoro yang telah non aktif pada tahun 1989 oleh PT KAI yang bekerjasama dengan PT Semen Gresik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara serta dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil Penelitian ini adalah masyarakat Bangilan bereaksi dengan berjuang melawan kontraktor-konraktor yang mau bekerjasama dengan PT KAI dengan proses tawar-menawar yang berakhir dengan perjanjian sewa tanah, perjanjian sewa tersebut merupakan bentuk sebuah katup pnyelamat konflik agar konflik mereda dan tidak bertambah besar yang merusak seluruh struktur. Kerangka teori yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan antara lain adalah Teori Konflik Lewis A. Coser. Kata Kunci: Perjanjian sewa, katup penyelamat, konflik, masyarakat Bangilan, PT KAI.
AbstractionABSTRACT Abdul Ghofar.140521100038. Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Science, University of Trunojoyo Madura. Lease Agreement as A Savety Valve of PT KAI and Society (A study of land dispute conflict between PT KAI and Bangilan Tuban People) This study discusses a conflict of Bangilan people who have occupied PT KAI's land. The conflict occurs since land which have been occupied for years will be taken back by PT KAI. In 2015, there were rumors that there would be rebuilding of Bojonegoro line railway that has been inactive in 1989 by PT KAI in cooperation with PT Semen Gresik. This study is qualitative, using particularly case study approach. Method of data collection uses observation, interviewing, and documentation. The informant is chosen by using purposive sampling method. Method of data validation uses triangulation. The result of this study finds that Bangilan people bargain to the contractors which produces a lease agreement. The lease agreement is a form of a savety valve in order to rescue and avoid the damage of the entire structure. The theoretical framework which is used to answer the research problem is a conflict theory of Lewis A. Coser. Keywords: Lease agreement, savety valve, conflict, Bangilan people, PT KAI.