Detail Karya Ilmiah
-
ALAS (HUTAN) KETONGGO DAN MAGIC JAWA (STUDI FENOMENOLOGI SISTEM KEPERCAYAAN NGALAP BERKAH DI DESA SRIGATI KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI)Penulis : Ikhtiyar Khusnul KhotimahDosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D.H., Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Ikhtiyar Khusnul Khotimah, 14.05.211.00.032. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. “Alas (Hutan) Ketonggo Dan Magic Jawa (Studi Fenomenologi Sistem Kepercayaan Ngalap Berkah Di Desa Srigati Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi)”. Alas Ketonggo adalah hutan yang sangat angker yang dipercayai oleh masyarakat Desa Babadan Kecamatan Paron kabupaten Ngawi. Persoalannya adalah bagaimana sistem kepercayaan masyarakat terhadap Alas Ketonggo dan Magic Jawa, hal ini menarik karena belum pernah diteliti sebelumnya. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem kepercayaan masyarakat terhadap Alas Ketonggo dan Magic Jawa di Desa Babadan. Disini memang masyarakat sekitar mempunyai kepercayaan yang sangat kuat tentang Alas Ketonggo dan keyakinan mengenai kemampuan diluar batas manusia atau kekuatan makhluk ghaib. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan dara menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Informan dipilih menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik Miles dan hubermen. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alas Ketonggo masih menyimpan karya lisan yang dipercaya oleh warga dan dilisankan secara turun-temurun, serta masih kental dengan mitosmitos dan tradisi yang dipercaya oleh warga setempat. Hal itu karena sebagai sebuah bagian dari kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dan diwujudkan dalam ritual adat, Alas Ketonggo diyakini bisa memberikan kekuatan moral bagi masyarakat untuk berlindung kepada Sang Penguasa dari berbagai hal-hal yang tidak diinginkan. Masayarakat yang memegang erat nilai moral sosial dalam acara tersebut mempercayai bahwa apabila kegiatan itu tidak dilaksanakan, maka akan terjadi sesuatu yang buruk yang akan menimpa masyarakat. Kata Kunci : Alas Ketonggo, Magic, Sistem Kepercayaan Masyarakat Babadan
AbstractionABSTRACT Ikhtiyar Khusnl Khotimah, 14.05.211.00.32. Sociology study Program of Faculty of Social And Cultural Sciences, University of Trunojoyo Madura. “Alas Ketonggo and Magic Java (Phenomenology Study of Belief System in Babadan Village, Paron Subdistrict of Ngawi Regency)”. Alas Ketonggo is a very haunted forest that is believed by the society of Babadan Village, Paron District, Ngawi District. The problem is how to the society credibility system to toward Alas Ketonggo and a Java magic, it is interesrting becauseit has never been studied before. So the purpose of this research is to find out how to the credibility system of society toward Alas Ketonggo and Java Magic in Babadan village. Here indeed the surrounding community has a powerful belief about Alas Ketonggo and belief about abilities beyond human boundaries or the powers of supernatural beings. The method used in this research isqualitative research. Data collection using observation, interview and documentation. Informants were selected using purposive sampling method. Data analysis usng Miles and technique and Huberman. Technique examination of data validity using source triangulation. The result show that Alas ketongg still keeps oral works believed by the people and is passed down from generation to generation, and it is still thick with myths and traditions that are believed by the local people. That is because as a part of belief held by the community and embodied in traditional rituals, Alas Ketonggo is believed to provide moral strength for the people to take refuge in the Lord from variety of undesirable things. People who hold tightly the social moral values in the event believed that if the activity is not implemented, it will happen something bad which will happen to the community. Keywords: Alas Ketonggo, Magic, the belief system Babadan.