Detail Karya Ilmiah
-
PERTUKARAN SOSIAL ANTARA PENJUAL DENGAN PELANGGAN WARUNG PW (PANGGON WENAK) DAN WARUNG PG (PINGGIR GAWAN) DALAM PRAKTEK MESUM (Studi Kasus Di Desa Dengok Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro)Penulis : Efa MahmudahDosen Pembimbing I : Merlia Indah Prastiwi S.Sos.,M.SosioDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Efa Mahmudah, 140521100016. Program Studi Sosiologi Fakutas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. “Pertukaran Sosial antara Penjual dengan Pelanggan Warung PW (Panggon Wenak) dan Warung PG (Pinggir Gawan) dalam Praktek Mesum (Studi Kasus Di Desa Dengok Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro)” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertukaran sosial antara penjual dengan pelanggan dalam praktek mesum Di Desa Dengok Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Subjek dari penelitian ini adalah pelanggan warung PW (panggon wenak) dan warung PG (pinggir gawan) yang melakukan praktek mesum. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara secara mendalam serta dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik Sugiyono yakni mengkatagorikan data, mengamati kembali hasil wawancara, menyusun data, melakukan sintesis terhadap pernyataan hasil transkip (wawancara), dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa warung PW (panggon wenak) dan warung PG (pinggir gawan) memiliki pesona atau daya tarik bagi pelanggan. Selain untuk nongkrong juga sebagai tempat untuk berpacaran. Tak jarang ditemui aktifitas praktek mesum didalamnya. Alasan yang mendasari pelanggan melakukan praktek mesum adalah adanya faktor internal yaitu dorongan dalam diri individu, adanya degradasi moral dan lunturnya nilai- nilai norma dan agama serta kurangnya perhatian dari pihak keluarga maupun pihak keluarga yang terlalu mengekang. Dan faktor eksternal yaitu dengan adanya perubahan zaman, faktor lingkungan dan teman sebaya serta kurangnya perhatian dari pemerintah. Penelitian ini menggunakan teori pertukaran sosial George C. Homans karena teori ini relevan dengan hasil penelitian bahwa asumsi pokoknya pada perilaku sosial yang merupakan suatu rangkaian pertukaran, dan individu-individu itu senantiasa berusaha untuk memaksimalkan keuntungan mereka, dan meminimalkan biaya atau resiko, selain itu ketika individu-individu itu menerima hadiah atau sesuatu yang mendatangkan keuntungan dari orang lain, maka mereka merasa berkewajiban untuk membalasnya. Sehingga terdapat pertukaran sosial pada warung PW (panggon wenak) dan warung PG (pinggir gawan). Keuntungan yang dimaksud yakni penjual yang mendapatkan laba lebih banyak dibandingkan warung pada umumnya dan pelanggan yang dapat melakukan praktek mesum dengan biaya yang bisa terjangkau bagi mereka yang tergolong ekonominya menengah kebawah. Kata Kunci : Warung PW dan PG, Pertukaran Sosial, Praktek Mesum, Bojonegoro
AbstractionABSTRACT Efa Mahmudah, 140521100016. Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Sciences, University of Trunojoyo Madura. "Social Exchange of Prostitute Practice between the Seller and Warung PW (Panggon Wenak) and Warung PG (Pinggir Gawan) Customers (A Case Study at Dengok Village, Padangan District, Bojonegoro) " The aim of this study is to reveal social exchange of prostitute practice between the seller and the customers at Dengok Village, Padangan District, Bojonegoro. The subjects of this study are PW (panggon wenak) and PG (pinggir gawan) customers who practice a prostitute. Method of data collection is observation, in-depth interview, and documentation. The informants are chosen by using purposive sampling method. Method of data analysis uses Sugiyono techniques of data analysis: categorizing the data, re-examining the results of interviews, compiling the data, synthesizing the statement of the interview result, and concluding. Method of data validation uses triangulation. The findings of this study report that Warung PW (panggon wenak) and Warung PG (pinggir gawan) can make the customers are interested in. It is not only used as a hangout, but also a dating place. Moreover, warung PW and PG are used as a prostitute practice place. The main reasons of the customers who practice a prostitute is based on the internal factors and external factors. The internal factors are individual encouragement, moral degradation, norms and religious values degradation, lack of family's attention, and overprotective family. Meanwhile, the external factors are globalization, environmental factors, peers pressure, and lack of government's attention. This study uses the theory of social exchange of George C. Homans because the theory is relevant to the findings of this study that is a chain of social exchange in which the customers maximize the profit and minimize the cost or risk and repay for any gift gotten. Therefore, there is a social exchange on warung PW (panggon wenak) and warung PG (pinggir gawan). In this case, the seller gets many profits rather than the other stalls through the prostitue practice and the customers who are from middle class can practice a prostitute by taking affordable prices. Keywords: Warung PW and PG, social exchange, prostitue practice, Bojonegoro