Detail Karya Ilmiah
-
DMAI and FMEA Concept Approach on Wiring Harness Motor Model Products in PT. IPG 1st PlantPenulis : Rizkyana Sofiya HanumDosen Pembimbing I : Dr.Rachmad Hidayat,S.T.,M.T.Dosen Pembimbing II :Mu'alim, S.T., M.T.Abstraksi
PT. Indoprima Gemilang Plant-1 Gresik adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi Wiring Harness. Wiring Harness adalah kumpulan beberapa kabel dengan bagian / accessorries yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Fokus dari penelitian ini adalah proses pra perakitan yang merupakan salah satu dari beberapa tahapan proses yang ada dalam pembuatan Wiring Harness. Kondisi proses produksi perusahaan saat ini diindikasikan banyak terjadi cacat pada proses pra perakitan. Untuk mengurangi cacat perlu diketahui jenis cacat apa yang terjadi dan faktor apa yang menyebabkan terjadinya defek. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan berkelanjutan. Dalam penelitian ini digunakan metode Six Sigma dengan siklus DMAI yang dapat mengidentifikasi dan menganalisis penyebab cacat untuk meningkatkan kualitas produk secara terus menerus. Tahapan penelitian menggunakan siklus DMAI ini dimulai dari identifikasi cacat, mencari penyebab cacat, analisis cacat menggunakan RCA dan FMEA. Dari pengolahan data, proses pra perakitan dibagi menjadi tiga proses: proses pemotongan dan pengupasan, proses crimping, dan proses penyadapan dan penyadapan. Dalam proses pemotongan dan pengupasan ditemukan cacat paling kritis adalah salah satu dari panjang pemotongan kabel dan ukuran kabel yang salah. Dalam proses crimping ditemukan cacat paling kritis adalah salah satu jenis terminal, seal kawat yang rusak, dan tinggi crimping tidak standar. Sedangkan pada proses joint dan tapping ditemukan defek yang paling kritis adalah over joint, jumlah wireless pada joint, dan satu joint branch. Munculnya cacat menyebabkan produksi menjadi tidak maksimal. Setelah cacat kritis dari setiap proses diketahui, kemudian cari penyebabnya. Dari berbagai penyebab cacat, rekomendasi untuk perbaikan dibuat. Kemudian tahap akhir perbaikan berdasarkan nilai RPN tertinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa tinggi crimping keluar dari proses standar memiliki nilai RPN tertinggi 240, diikuti dengan memotong dan memotong panjang 210, proses crimping (miss jenis terminal) 168 dan seterusnya. Jadi proses crimping untuk C / H cacat dari tipe standar membutuhkan prioritas perbaikan karena memiliki nilai RPN tertinggi. Perbaikan yang perlu diberikan adalah melakukan 3N setiap proses crimping sebanyak 1 lot, membuat SOP mur dan baut dipasang pada aplikator, membuat alat untuk memastikan standar crimping yang digunakan sudah benar, membuat counter dies di aplikator, dan mengganti setiap 200.000 goresan, dan membuat blok pengatur operasi standar. Kata kunci: Pra perakitan, siklus DMAI, RCA, FMEA
AbstractionPT. Indoprima Gemilang Plant-1 Gresik is a manufacturing company that produces Wiring Harness. Wiring Harness is a collection of several wires with part / accessorries that serve to drain electrical current. The focus of this research is the pre assembly process which is one of several stages of the process that exist in making Wiring Harness. The condition of the company's production process is currently indicated to occur many defects in the pre assembly process. To reduce the defect it is necessary to know what types of defects occur and what factors cause the occurrence of the defect. Therefore, continuous improvement is required. In this research use Six Sigma method with DMAI cycle that can identify and analyze defect cause to improve product quality continuously. Stages of research using this DMAI cycle starts from defect identification, finding the cause of defect, analysis of defect using RCA and FMEA. From the data processing, the pre assembly process is divided into three processes: cutting and stripping process, crimping process, and joint and tapping process. In the process of cutting and stripping found the most critical defect is one of the cutting length of the cable and the wrong size of the cable. In the crimping process found the most critical defect is one type of terminal, damaged wire seal, and nonstandard crimping height. While in the joint and tapping process found the most critical defect is the over joint, the number of wireless on the joint, and one joint branch. The appearance of the defect causes the production to be not maximal. After a critical defect of each process is known, then look for the cause. From the various causes of the defect, a recommendation for improvement is made. Then the final stage of improvement based on the highest RPN value. The result shows that the crimping height out of standard process has the highest RPN value of 240, followed by cutting and cutting length of 210, crimping process (miss type of terminal) of 168 and so on. So the crimping process for defect C / H out of standard type requires priority of improvement because it has the highest RPN value. Improvements that need to be given is to do 3N each of the crimping process as much as 1 lot, make the SOP of the nuts and bolts mount on the applicator, make a tool to ensure the standard crimping used is correct, make counter dies in applicator, and replace every 200,000 strokes, and make standard operation setting stripping block. Keywords: Pre assembly, DMAI cycle, RCA, FMEA