Minimarket yang ada di bangkalan teridiri dari 15 indomaret, 17 alfamart. Setiap lokasi dari kedua minimarket yang ada di antara jarak yang tidak merata antar minimarket maupun dengan pasar tradisional. Hal tersebut terjadi karena kurangnya informasi dalam penentuan lokasi pembangunan minimarket, tidak ada aturan dalam membangun minimarket. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi lokasi bagi publik untuk pihak pemilik minimarket dalam memperluas jaringan minimarketnya di Kabupaten Bangkalan dengan mempertimbangkan minimarket dan pasar tradisional yang sudah ada sebelumnya Penentuan lokasi minimarket dengan berbagai faktor, besarnya biaya permintaan, biaya transportasi, jarak dengan minimarket, dan jarak dengan pasar tradisional. Dari masalah yang telah dipaparkan, peneliti menggunakan metode pemodelan matematik optimasi dengan berbasis pada model lokasi jaringan. Minimarket usulan yang akan dibangun adalah minimarket dengan biaya terkecil.

Minimarket in bangkalan consists of 15 indomaret, 17 alfamart. Each location of the two minimarkets exists between uneven distances between minimarkets and traditional markets. This happens because of lack of information in determining the location of minimarket development, there is no rule in building minimarket. This study aims to provide location information for the public to minimarket owners in expanding their minimarket network in Bangkalan District by considering minimarket and traditional market which already exist before. Determination of minimarket location with various factors, demand cost, transportation cost, distance to minimarket and distance with traditional markets. From the problems that have been presented, the researcher uses optimization mathematical modeling method based on the model of network location. Minimarket proposal to be built is minimarket with the smallest cost.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal