Detail Karya Ilmiah

  • PENENTUAN KUANTITAS BAHAN BAKU PROSES MELTING PADA BIDANG USAHA FOUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PROBABILISTIK (Metode Q dan P) (Studi Kasus PT. Barata Indonesia)
    Penulis : muhammad bagus heryanto
    Dosen Pembimbing I : Dr. Rachmad Hidayat
    Dosen Pembimbing II :Rullie Annisa S.T, M.T
    Abstraksi

    Dalam sistem manufaktur maupun non manufaktur, adanya persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Penetapan jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan, tetapi apabila terlalu sedikit maka akan mengakibatkan hilangnya kesempatan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan jika permintaan lebih besar daripada permintaan yang diperkirakan. Dalam menghadapi permasalahan pengelolaan inventroy perlu adanya identifikasi persediaan, identifikasi persediaan menggunakan metode EOQ probabilistik dengan model Q dan P pada kasus back order maupun lostsale.Model Q merupakan metode dengan jumlah pemesanan tetap, metode ini mengutamakan pengawasan persediaan dengan ketat dan terus menerus pada tingkat persediaan tertentu, sementara untuk model P merupakan metode dengan periode tetap tetapi jumlah lot pemesanan berubah-ubah tiap kali pemesanan, metode ini mengutamakan pengawasan persediaan tidak ketat tetapi diawasi terus menerus pada tingkat persediaan tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data permintaan produk, data pemesanan bahan baku, harga bahan baku, data lead time, data konsumsi bahan baku, data persediaan bahan baku

    Abstraction

    In both manufacturing and non-manufacturing systems, the availability of inventory is a factor that triggers an increase in costs. Determination of the amount of inventory that is too much will result in waste in the cost of saving, but if too little it will result in the loss of the company's opportunity to make a profit if the demand is greater than the expected demand. In dealing with inventory management problems there needs to be inventory identification, inventory identification using probabilistic EOQ methods with Q and P models in the case of back order and lost goods. Model Q is a method with a fixed number of orders, this method prioritizes inventory control closely and continuously at inventory level certain, while for model P is a method with a fixed period but the number of ordering lots changes every time the order is made, this method prioritizes not tight inventory control but is monitored continuously at a certain inventory level. The data used in this study uses product demand data, raw material ordering data, raw material prices, lead time data, raw material consumption data, raw material inventory data

Detail Jurnal