Detail Karya Ilmiah
-
Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Statistical Quality Control (SQC) Dan FMEA Pada Proses Produksi Pipa PVC Di PT Tjakrindo MasPenulis : Galuh Arya PerdanaDosen Pembimbing I : Imron Kuswandi, S.T., M.TDosen Pembimbing II :Heri Awalul Ilhamsah, S.T., M.TAbstraksi
Penelitian ini menjelaskan mengenai pengendalian kualitas pipa PVC Supramas AW Putih (SPM/P AW) di PT Tjakrindo Mas. PT. Tjakrindo Mas memproduksi berbagai jenis pipa dengan ukuran antara ½, ¾ , 1, 1¼ dan 1½ diamana proses produksinya memiliki kecacatan diatas 2% yang masih bisa direwrok. Perlunya penentuan terhadap prioritas kecacatan sehingga lebih berfokus pada produk yang memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan yaitu pada produk PVC SPM/P AW ½ dan ¾. Perusahaan ingin meminimasi adanya rework yang berdampak negatif bagi perusahaan dengan melihat pengendalian kualitas yang ada. Perlunya alat bantu statistik dalam pengendalian kualitas yaitu dengan menggunakan Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang digunakan untuk menentukan prioritas efek kegagalan yang perlu di berikan perbaikan. Pengumpulan data dilakukan secara langsung, sedangkan alat analisis yang digunakan yaitu metode SQC dengan alat bantu check sheet, histogram, pareto, p-chart dan fishbone diagram. Hasil analisia diagram kontrol menunjukkan bahwa produk yang diperiksa sebnyak 384 batang, dimana kecacata pada pipa PVC SPM/P AW ½ rata-rata kecacatan sebesar 10% (UCL=0,385 dan LCL=-0,161) dan SPM/P AW ¾ rata-rata kecacatan 11% (UCL=0,112 dan LCL=-0,161). Faktor-faktor penyebab kecacatan berdasarkan diagram tulang ikan selanjutnya akan dicari dibuat FMEA untuk dicari RPN tertingginya yang didapatkan nilai sebesar 210 untuk pipa PVC SPM/P AW ½ dan 240 untuk pipa PVC SPM/P AW ¾. Kata kunci : Pengendalian kualitas, SQC, FMEA, RPN, PVC
AbstractionThis research describes the quality control of PVC Supramas AW Putih (SPM / P AW) pipe in PT Tjakrindo Mas. PT. Tjakrindo Mas produces various types of pipes with sizes between ½, ¾, 1, 1¼ and 1½ whereas the production process has a disability above 2% which can still be ransacked. The need to determine the priority of disability so that more focused on products that have a great influence on the company that is on PVC products SPM / P AW ½ and ¾. The company wants to minimize the negative impact of rework for the company by looking at existing quality control. The need for statistical tools in quality control is by using Statistical Quality Control (SQC) and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) which is used to determine the priority of failure effects that need to be improved. Data collection is done directly, while the analysis tool used is SQC method with check sheet tool, histogram, pareto diagram, p-chart and fishbone diagram. The results of the control chart analysis show that the product examined is 384 bars, where the deffect in the PVC pipe SPM / P AW ½ average disability of 10% (UCL = 0.385 and LCL = -0.161) and SPM / P AW ¾ average disability 11% (UCL = 0.112 and LCL = -0.161). Factors causing disability based on fish bone diagram will then be searched made FMEA to look for the highest RPN obtained value of 210 for PVC SPM / P AW ½ and 240 pipe for PVC SPM / P AW ¾ pipe. Keywords: Quality control, SQC, FMEA, RPN, PVC