Konveksi Total Sport dalam proses produksinya menggunakan pola aliran yaitu flow shop (job yang akan diproses mengalir pada jalur atau arah produksi yang sama) dan perusahaan menggunakan aturan First Come First Serve(FCFS). Metode FCFS tidak memperhatikan nilai dari makespan, ini tidak menguntungkan bagi pesanan yang membutuhkan waktu proses pendek karena jika pesanan ini berada di belakang pesanan yang mempunyai waktu proses jangka panjang, maka harus menunggu lama dan menyebabkan waktu keseluruhan produksi menjadi lebih panjang. Penelitian bertujuan memberikan rekomendasi penjadwalan pengerjaan pesanan dengan nilai makespan yang minimum. Makespan merupakan total waktu yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan mulai dari urutan pertama yang dikerjakan pada mesin, atau Work Center pertama hingga terakhir. Pada penelitian ini, diusulkan suatu metode penjadwalan produksi dengan menggunakan algoritma genetika yang digunakan untuk meminimisai makespan dari penjadwalan, kemudian dilakukan perbandingan makespan antara penjadwalan metode FCFS dan metode Algoritma Genetika. Nilai fitness dari individu terbaik dipantau. Pada setiap generasi dengan jumlah populasi yang berbeda dan jumlah generasi tertinggi, nilai dari makespan tinggi, sehingga parameter yang digunakan adalah : jumlah generasi = 40, ukuran populasi = 80, peluang crossover=0,1 dan peluang mutasi = 0,001. Hasil akurasi dengan Parameter Performansi Penjadwalan diperoleh 8,98% Algoritma Genetika lebih baik dari FCFS dengan minimal makespan dari AG yaitu 67,60 jam, sedangkan makespan dari metode FCFS yaitu 73,67 jam, terdapat pengurangan makespan sebesar 6,07 jam. Kata Kunci : Penjadwalan Produksi, Minimalisasi Makespan, Aliran Flow Shop, Algoritma Genetika.

Total Sport Convection in its production process uses flow pattern that is flow shop (job that will be processed flowing in same line or production direction) and company use First Come First Serve (FCFS) rule. The FCFS method does not pay attention to the value of the makespan, it is unfavorable for orders that require a short processing time because if this order is behind an order that has a long-term processing time, it must wait a long time and cause the overall production time to be longer. The objective of this research is to give recommendation of scheduling of workmanship with minimum makepan value. Makespan is the total time required for work completion starting from the first sequence done on the machine, or the first to last Work Center. In this research, it is proposed a production scheduling method using genetic algorithm used to minimize makespan from scheduling, then makepan comparison between FCFS method scheduling and Genetic Algorithm method. The fitness values of the best individuals are monitored. In each generation with different populations and the highest number of generations, the value of makespan is high, so the parameters used are: number of generations = 40, population size = 80, crossover probability = 0.1 and mutation chance = 0.001. The result of accuracy with Parameter of Scheduling Performance is 8,98% Genetic Algorithm better than FCFS with minimally makespan from AG that is 67,60 hours, while makespan from FCFS method is 73,67 hours, there is reduction of makepan equal to 6,07 hours. Keywords: Production Scheduling, Makespan Minimization, Flow Shop Flow, Genetic Algorithm.