Detail Karya Ilmiah

  • Variabilitas Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di Perairan Selatan Jawa pada Periode Indian Ocean Dipole
    Penulis : Ikrima Avicenna
    Dosen Pembimbing I : Achmad Fachruddin Syah., S.Pi., M.Si.,Ph.D.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Perairan Selatan Jawa merupakan perairan yang berhubungan secara langsung dengan Samudera Hindia. Samudera Hindia memiliki dinamika variabilitas massa air yang sangat tinggi, yang dipengaruhi oleh anomali iklim global Indian Ocean Dipole (IOD). Fenomena IOD memberikan dampak besar baik positif maupun negatif terhadap kondisi lingkungan laut dan atmosfer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a pada kejadian IOD dan dampak IOD terhadap variabilitas curah hujan, angin, dan arus. Pengolahan data menggukanakan software Surfer 9.0, ODV, SeaDAS, dan Ms. Excel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah anilisis secara deskriptif. Hasil dari pengolahan data pada periode IOD positif rata-rata suhu permukaan laut lebih rendah mencapai 27,44°C pada tahun 2015 dan 27,45°C pada tahun 2017. Sedangkan suhu permukaan laut pada periode IOD negatif tahun 2016 mencapai 29,23°C. Rata-rata konsentrasi klorofil-a lebih tinggi pada periode IOD positif mencapai 0,48 mg/m3 tahun 2015 dan 0,49 mg/m3 tahun 2017. Konsentrasi klorofil-a pada periode IOD negatif memiliki nilai yang rendah sebesar 0,17 mg/m3. Fenomena IOD menyebabkan curah hujan yang tinggi pada fase negatif dan rendah pada fase positif. Sedangkan angin dan arus memiliki nilai yang lebih tinggi pada fase IOD positif.

    Abstraction

    The southern sea of Java are waters that are directly related to the Indian Ocean. The Indian Ocean has a very high water mass variability dynamics, which is influenced by the Indian Ocean Dipole global climate anomaly (IOD). The IOD phenomenon has a large positive and negative impact on the condition of the marine and atmospheric environment. The purpose of this study was to determine the variability of sea surface temperature and chlorophyll-a in the incidence of IOD and the impact of IOD on variability of rainfall, wind and current. Data processing uses Surfer 10.0, ODV, SeaDAS, and Ms. Excel. The method used in this study is descriptive analysis. The results of the processing of data in the positive IOD period averaged lower sea surface temperatures reaching 27.44°C in 2015 and 27.45°C in 2017. While the sea surface temperature in the negative IOD period in 2016 reached 29,23°C. The average chlorophyll-a concentration was higher in the positive IOD period reaching 0.48 mg/m3 in 2015 and 0.49 mg/m3 in 2017. The chlorophyll-a concentration in the negative IOD period had a low value of 0.17 mg/m3. The IOD phenomenon causes high rainfall in the negative phase and low in the positive phase. Whereas winds and currents have a higher value in the positive IOD phase.

Detail Jurnal