Detail Karya Ilmiah

  • Analisis Tekstural, Sensoris Dan Finansial Produk Snack Bar Tepung Ganyong (Canna Edulis Ker.) Dan Tepung Hunkwee.
    Penulis : MASYFIYATUL FUADAH
    Dosen Pembimbing I : Rakhmawati, S.TP., MT
    Dosen Pembimbing II :Millatul Ulya, S.TP., MT
    Abstraksi

    Indonesia merupakan negara yang memiliki tanah yang subur, berbagai jenis tanaman dapat tumbuh di wilayah Indonesia seperti umbi ganyong. Produk olahan sejenis kue berbahan tepung ganyong masih jarang digunakan. Kebayakan tepung pati ganyong digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan su’un atau bihun ganyong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tekstural serta perlakuan yang disukai keseluruhan pada snack bar dan mengetahui analisis finansial dalam pembuatan snack bar tepung ganyong dan tepung hunkwee. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 2 perlakuan yaitu formulasi tepung ganyong dan tepung hunkwee dengan penambahan isian wortel dan salak dengan pengulangan sebanyak dua kali. Hasil penelitian tingkat kekerasan (hardness) snack bar berada dikisaran antara 1993,77 sampai dengan 4553,85. Tingkat elastisitas (springiness) berada dikisaran antara 0,855 sampai dengan 1,3353. Tingkat kekompakan atau daya kohesif (cohesiveness) berada dikisaran antara 0,473 sampai dengan 0,5936. Analisis sensoris kesukaan keseluruhan snack bar menunjukkan bahwa perlakuan yang paling disukai adalah snack bar dengan formulasi tepung ganyong 30% dan tepung hunkwee 70% dengan isian wortel 50% dan salak 50% wortel dan formulasi tepung ganyong 30% dan tepung hunkwee 70% dengan isian wortel 30% dan salak 70%. Hasil analisis finansial usaha snack bar tepung ganyong dan tepung hunkwee didapatkan nilai HPP yaitu Rp 1.673, B/C Rasio 1,554, payback periode selama 2 tahun 3 bulan dengan BEP produk 1.921 unit. Kata Kunci: snack bar, tepung ganyong, tepung hunkwee, finansial

    Abstraction

    Indonesia is a country that has fertile land; various types of plants can grow in the region of Indonesia such as ganyong tuber. Processed products which similar to ganyong flour cakes are still rarely used. Most of ganyong starch is used as the basic ingredient for making su’un or ganyong vermicelli. The purpose of this study is to find out the textural characteristics as well as the overall preferred treatment on the snack bar and to know the financial analysis in production of snack bar of ganyong flour and hunkwee flour. The research method used is Randomized Block Design (RAK) using 2 treatments; those are ganyong flour and hunkwee flour formulation with the addition of carrot and bark contents with repetition twice. The result of hardness of snack bar is in the range of 1993,77 up to 4553,85. The level of elasticity (springiness) is in the range of 0.855 up to 1.3353. The level of cohesiveness is in the range of 0.473 up to 0.5936. The overall favorite sensory analysis of snack bars shows that the most preferred treatment is a snack bar with 30% ganyong flour formulation and 70% hunkwee flour with 50% carrot stuffing and 50% zalacca and 30% ganyong flour formulations and 70% hunkwee flour with 30% carrot filling and 70%. Zalacca. The result of financial analysis of ganyong and hunkwee flour snack bar shows a value of HPP that is Rp 1.673, B / C Ratio 1,554, payback in period of 2 years 3 months with 1,921 units of BEP product. Keywords: snack bar, ganyong flour, hunkwee flour, financial.

Detail Jurnal