Detail Karya Ilmiah
-
PERSEPSI DAN TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP SISTEM INTEGRASI JAGUNG-SAPI DI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) SOLOKURO KABUPATEN LAMONGANPenulis : Nunik MuhayaniDosen Pembimbing I : Dr. Teti Sugiarti, SP., M.Si.Dosen Pembimbing II :Novi Diana B. Tamami, SP., MP.Abstraksi
Produksi jagung terus mengalami peningkatan, Lamongan merupakan salah satu daerah penghasil jagung, karena menjadi salah satu lumbung pangan Jawa Timur. Menurut data BPS Jatim (2017), pada tahun 2016 produksi jagung mengalami peningkatan menjadi 378,9 ribu ton dari tahun sebelumnya yakni sebesar 290 ribu ton. Upaya peningkatan produksi jagung yang dilakukan oleh pemerintah yakni dengan membentuk model daerah yang dikembangkan oleh Kementandan menerapkan sistem pertanian terintegrasi. Sistem Integrasi Jagung-Sapi yang dikembangkan di Taman Teknologi Pertanian Solokuro, Kabupaten Lamongan sudah berjalan dari tahun 2015, untuk mengetahui persepsi terhadap pelaksanaan, manfaat, serta tingkat adopsi petanimaka dilakukan penelitian karena dapat mempengaruhi keberlanjutan program. Penelitian ini diukur menggunakan skala likert dan korelasi rank spearman. Penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap pelaksanaan memiliki indeks sebesar 78,11% yang termasuk kategori baik, begitupun dengan persepsi petani terhadap manfaat memiliki indeks sebesar 74,63% termasuk kategori baik. Tingkat adopsi petani dengan indeks sebesar 88,5% dan termasuk kategori tinggi. Berdasarkan analisis korelasi yang dilakukan, karakteriktik dengan persepsi terhadap pelaksanaan dan tingkat adopsi tidak memiliki hubungan yang signifikan, namun memiliki hubungan yang lemah dengan persepsi terhadap manfaatsistem integrasi, begitupun persepsi dengan tingkat adopsi juga memiliki hubungan yang sangat lemah. Untuk itu diharapkan agar pengelola TTP untuk menambah intensitas penyuluhan dan pelatihan agar adopsi dapat meningkat dan petani mampu memberikan informasi kepada petani lain sehingga sistem mampu disebar luaskan, serta bagi peneliti lain untuk menambah variabel penelian, khususnya mengenai variabel yang berhubungan dengan persepsi dan tingkat adopsi di TTP Solokuro, Kabupaten Lamongan.
AbstractionMaize production continues to increase, Lamongan is one corn-producing area, because it becomes one of the East Java food granary. According to data from East Java BPS (2017), in 2016 corn production increased to 378.9 thousand tons from the previous year which was 290 thousand tons. Efforts to increase maize production by the government by forming a regional model developed byKementan and implementing integrated farming system. The Corn-Cow Integration System developed in Solokuro Agricultural Technology Park, Lamongan District has been running from 2015, to know the perception of the implementation, the benefits, and the adoption level of the farmers, it is done because the research can affect the sustainability of the program. This study was measured using Likert scale and Spearman rank correlation. Research shows that the perception of farmers on the implementation has an index of 78.11% which belongs to both categories, as well as with perceptions of farmers on the benefits of having an index of 74.63% including good category. The adoption rate of farmers with an index of 88.5% and including the high category. Based on correlation analysis, characteristic with perceptions of implementation and adoption rate have no significant relation, but have weak relation with perception to system integration benefit, and also perceptions with adoption level also have very weak relation. Therefore, it is expected that TTP managers to increase the intensity of counseling and training so that adoption can increase and farmers are able to provide information to other farmers so that the system is able to be disseminated, as well as for other researchers to add research variables, especially regarding variables related to perceptions and adoption rates. TTP Solokuro, Lamongan Regency.