Kabupaten Pamekasan merupakan sentra penghasil garam dari 3 kabupaten di Pulau Madura salah satunya berada di Desa Bunder Kecamatan Pademawu. Produksi garam di Desa Bunder dilakukan dengan 2 metode yaitu metode tradisional (alas tanah) dan metode modern (geomemran).penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap petani garam dalam menggunakan teknologi geomembran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.sampel pada penelitian ini sebanyak 76 responden yang merupakan petani garam di Desa Bunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis multiatribut fishbein dan model regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap petani garam di Desa Bunder menghasilkan nilai 113,69 yang berarti sangat setuju terhadap statemen pada atribut-atribut yang melekat pada teknologi geomembran terutama pada atribut jumlah produksi, harga dan keuntungan. Faktor yang mempengaruhi keputusan petani garam di Desa Bunder dalam menggunakan teknologi geomembran yaitu tingkat pendapatan, umur dan tingkat pendidikan.

Pamekasan is the center of the salt of 4 districts in Madura Island, one of which is in Bunder village of the Pademawu District. Salt production in Bunder Village conducted by two methods: the traditional method (the base land) and modern methods (geomemran) .This research aims to determine the attitude of salt farmers in using geomembrane technology and influence it. Respondents factors in this study were 76 respondents a salt farmer in Bunder Village. Data analysis methods were used that Fishbein multiatribut analysis and logistic regression models. The results showed that the attitude of salt farmers in Bunder Village generate value 113.69 which means strongly agree to the statement on the attributes that are inherent in the geomembrane technology mainly on the attributes of amount of production, prices and profits.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal