Protein sangat penting bagi tubuh manusia diantaranya yaitu untuk perbaikan semua jaringan di dalam tubuh manusia termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Sumber protein yang dikenal selama ini yaitu kedelai, namun ternyata terdapat sumber nabati yang mempunyai fungsi dan komposisi gizi yang setara dengan kedelai yaitu kecipir. Serat sangat diperlukan manusia terutama untuk pencernaan makanan, sedangkan serat makanan merupakan komponen yang hanya terdapat didalam tanaman, tidak terdapat pada hewan. Salah satu tanaman yang mengandung serat yaitu buah kecipir yang biasanya dikonsumsi untuk lalapan. Biasanya buah kecipir muda dipanen 14 hari setelah berbunga, namun untuk mengetahui pengaruh umur panen yang berbeda terhadap kandungan protein dan serat pada buah kecipir untuk konsumsi yang optimal, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Desa Laden Pamekasan dan laboratorium dasar Universitas Trunojoyo Madura, dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 hingga bulan April 2018. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan waktu umur panen buah yang berbeda (U) sebagai perlakuan, yang terdiri dari 7 umur panen yang berbeda , dengan 4 kali ulangan. Perlakuan umur panen tediri dari : U1 = 3 hari stelah bunga mekar, U2 = 6 hari stelah bunga mekar, U3 = 9 hari stelah bunga mekar, U4 = 12 hari stelah bunga mekar, U5 = 15 hari stelah bunga mekar, U6 = 18 hari stelah bunga mekar, U7 = 21 hari stelah bunga mekar. Hasil dari penelitian diketahui bahwa umur panen berpengaruh nyata terhadap panjang buah, bobot buah, kandungan protein dan kandungan serat. Kandungan protein dan serat semakin meningkat seiring bertambahnya umur panen, protein tertinggi pada (U7) yaitu 7g/100 g, sedangkan serat tertingi pada (U7) yaitu 2g/100g. Untuk konsumsi kecipir umur panen yang optimal dengan protein tinggi tetapi kandungan serat rendah yaitu pada umur panen 21 hari setelah bunga mekar (U7). Kata kunci: kecipir, umur panen, protein, serat.

Proten is important for human body, such as for all of tissue in human body, such as blood, enzyme, hormone, skin, hair, and nail. Protein source that is known at that time is soybean, but actually there is concerning vegetables source which has a nutrition function and composition similar to soybean, it is Winged bean. Human needs fibre, especially for food digestion, while food fibre is a component which is just contained in a plant, neither in animal. Winged bean is One of the plants which is contained the fibre which is consumed for side-dish. Usually, the unripe pod is harvested 14 days after blossom, but to know the influences of harvested age which is different toward the protein and fibre conscience in Winged bean to be optimal consumed, hence this research is important. This research is practiced in Laden Pamekasan and the basic laboratory of Trunojoyo University, at December 2017 until April 2018. The experiment program in this research is used Completely Randomized Design (RAL In Indonesian) with the different harvested age (U) as a treatment, which is consisted of 7 different harvested age, with 4 times reetition. The harvested age treatment is consisted of i : U1 = 3 days after blossom, U2 = 6 days after blossom, U3 = 9 days after blossom, U4 = 12 days after blossom, U5 = 15 days after blossom, U6 = 18 days after blossom, U7 = 21 days after blossom. The result of this research, the resercher has find that the harvest age can influence the lenght, weight, protein and fibre contents of the fruit. The content of protein increase during the increasing of the harvest age, the highest protein on (U7) that is 7g/100 g, While, the highest fibre contents on (U7) that is 2g/100g. Consuming the optimal harvested age of Winged bean with the highest protein but the lowest fibre contents at the harvested age of 21 days after blossom (U7). Keywords: Winged bean, harvested age, protein, fibre.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal