Detail Karya Ilmiah

  • PENGARUH METODE PEMBIBITAN DAN ASAL BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)
    Penulis : Lurico Umar Raffsanjani
    Dosen Pembimbing I : Dr.Ir. R.A Sidqi Zaed ZM, MS.
    Dosen Pembimbing II :Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.P
    Abstraksi

    Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah salah satu tanaman bahan baku gula. Sebagai bahan baku utama, tanaman tebu mempunyai peranan penting terhadap kelangsungan industri pergulaan indonesia. Namun dari tahun ke tahun produksi tanaman tebu produksi tanaman tebu cenderung mengalami penurunan. Penyebab rendahnya produksi gula dalam negeri salah satunya dapat dilihat dari sisi budidaya tebu, diantaranya penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu. Penyiapan bibit yang dilakukan dengan metode konvensional (bagal) sangat berpengaruh terhadap waktu pembibitan karena membutuhkan waktu 6 bulan untuk satu kali periode tanam. Oleh karena itu diperlukan teknologi penyiapan bibit yang singkat, tidak memakan tempat dan berkualitas. Pemakaian satu mata tunas tanaman tebu dapat meningkatkan produktivitas tebu dapat menghasilkan jumlah anakan pertanaman yang lebih banyak dibandingkan bibit bagal. Metode pembibitan tebu bud chips dan bud set dapat mendukung produktivitas tebu yang tinggi, dimana bud chips dan bud set mempunyai keungulan penurunan laju kematian tanaman yag relatif lebih sedikit jika dibandingkan bagal, serta kesulitan areal pembibitan dapat teratasi. Penelitian ini Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Maret 2018 di rumah plastik Kebun Percobaan Prodi Agroteknologi, Universitas Trunojoyo Madura. Rancangan penelitian menggunakan RAL 2 faktorial dengan 6 perlakuan, Faktor 1 metode yang digunakan, BC (Bud Chips) dan BS (Bud Set) Faktor 2 bagian batang A (atas), T (Tengah), B (Bawah). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA (Analisys Of Varians) dan dilanjutkan dengan BJND taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan metode pembibitan dengan bagian batang pada parameter munculnya tunas, munculnya akar dan tinggi tanaman. Sedangkan pada parameter luas daun, jumlah daun, berat basah, dan berat kering tidak terjadi interaksi akan tetapi, bud set berbeda nyata dibandingkan dengan bud chip sedangkan untuk perlakuan bagian batang tidak berbeda nyata namun nilai tertinggi di tunjukan pada bagian batang bawah. Kata kunci : tanaman tebu (Saccharum officinarum L), bud chip, bud set, bagian batang tanaman tebu.

    Abstraction

    Sugar Cane Plant (Saccharum officinarum L.) is one of sugar crops plant. As the main raw material, sugar cane has an important role to the sustainability of Indonesia's sugar industry. Yet from year to year the production of sugarcane crops sugarcane production is likely to decline. The cause of low domestic sugar production can be seen from the side of sugarcane cultivation, such as preparation of seeds and quality of sugarcane seedlings. Preparation of seeds done by conventional methods (mule) is very influential on the nursery time because it takes 6 months for one time period of planting. Therefore, the technology needed for the preparation of short seeds, does not take place and quality. Use of one eye bud of sugar cane can increase the productivity of sugarcane can produce more saplings of crops than mule seedlings. Methods of bud soil buds and bud set can support high productivity of sugar cane, where bud chips and bud set have a decrease in the relative yag death rate compared to mules, and difficulty of breeding areas can be overcome. This research was conducted in December 2017 until March 2018 in plastic house of Agroteknologi Prodi Experiment Garden, Trunojoyo Madura University. The research design using RAL 2 factorial with 6 treatments, Factor 1 Methods used, BC (Bud Chips) and BS (Bud Set) Factor 2 parts of stem A (top), T (Middle), B (Bottom). The observed data were analyzed using ANOVA (Analisys Of Variance) and continued with BJND level of 5%. The results showed that there is a real interaction between the treatment technique with the stem part on the parameters of the emergence of shoots, the emergence of roots and plant height. While on leaf area parameter, leaf number, wet weight, and dry weight did not occur interaction, however, bud set was significantly different compared to bud chip, while for stem treatment was not significantly different but the highest value was shown on the rootstock. Keywords : Sugar Cane (Saccharum officinarum L), bud chip, bud set, Part of stem sugar cane

Detail Jurnal