Detail Karya Ilmiah

  • Evaluasi Pertumbuhan dan Hasil 5 Galur Harapan Kacang Bambara (Vigna subterranea L.) pada Tanah Grumusol di Madura
    Penulis : Dia Ayu Putri Sulistioningsih
    Dosen Pembimbing I : Ir. H. Suhartono, M.P.
    Dosen Pembimbing II :Dr. Ir. RA Sidqi Zaed Z.M., M.S.
    Abstraksi

    Kacang bambara (Vigna subterranea L.) termasuk salah satu famili kacang-kacangan yang masuk ke Indonesia pada awal abad ke-20. Permasalahan dalam pengembangan kacang bambara yaitu penggunaan benih yang tidak seragam, berumur panjang (4-5 bulan) serta rendahnya produktivitas. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi kacang bambara melalui pencarian galur-galur unggul yang berpotensi menghasilkan produksi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan hasil serta nilai heritabilitas galur-galur garapan kacang bambara di Madura, serta mengetahui galur harapan kacang bambara yang dapat dikembangkan di Madura. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 6 galur harapan kacang bambara yaitu G1 (GSG 1.1.1), G2 (GSG 2.4), G3 (JLB 1), G4 (CKB 1), G5 (TKB 1), dan G6 (UB Cream) sebagai galur pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur-galur harapan yang dievaluasi memiliki keragaman pada karakter kuantitatif maupun kualitatif, kecuali tinggi tanaman (6 – 12 MST), jumlah daun trifoliat ( 2, 8, 10, dan 12 MST), jumlah cabang per tanaman, bobot 100 biji, warna daun dan bentuk biji. Peubah tinggi tanaman (2, 4, dan 12 MST), jumlah daun trifoliat (4 dan 6 MST), panjang dan lebar daun terminal, lebar kanopi, umur berbunga, umur panen, jumlah ruas per cabang, bobot basah dan kering polong per tanaman, serta produksi per hektar memiliki nilai heritabilitas tinggi yaitu 52,5% sampai 87,9%. Galur G2 (GSG 2.4) asal Kecamatan Sidayu Gresik merupakan alternatif galur yang dapat dikembangkan di Madura. Kata kunci: Kacang bambara, galur harapan, heritabilitas

    Abstraction

    Bambara groundnut (Vigna subterranea L.) is a one of legume family that into Indonesia in the early 20th century. Problems in the development of Bambara groundnut is the use of seeds that are not uniform, long-lived (4-5 months) and low productivity. Therefore, efforts to increase the production of Bambara groundnut by searching of superior lines that could potentially result in high yield. This study aimed to evaluate the growth and yield and knowing heritability bambara groundnut promising lines in Madura, and knowing bambara groundnut promising lines that can be developed in Madura. The experimental design using Randomized Block Design (RAK) non factorial with 6 bambara groundnut promising lines that is G1 (GSG 1.1.1), G2 ( GSG 2.4), G3 (JLB 1), G4 (CKB 1), G5 (TKB 1) and G6 (UB Cream) as a comparator lines. The results showed that the promising lines evaluated have diversity in quantitative and qualitative characters except plant height (6 – 12 WAP), number of trifoliate leaflet ( 2, 8, 10 WAP), number of branches per plant, 100-seeds weight, leaf color, and seed shape. Plant height (2, 4, and 12 WAP), number of trifoliate leaflet (4 and 6 WAP), terminal leaflet length and width, canopy width, flowering age, number of harvest days, number of segments per branch, fresh and dry weight of pods,and yields per hectare has a height heritability ranging between 52,5% to 87,9%. G2 line (GSG 2.4) from Sidayu District, Gresik is an alternative line which can be developed in Madura. Keywords: Bambara groundnut, promising lines, heritability

Detail Jurnal