Detail Karya Ilmiah
-
Uji Patogenitas Cendawan Entomopatogen Lecanicillium lecanii dari Tiga Media Biakan Pada Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.)Penulis : MARINA NISLATUL MILLAHDosen Pembimbing I : Dr. Ir. Gita Pawana, M.SiDosen Pembimbing II :Ir. Sinar Suryawati, M.SiAbstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media biakan terhadap pertumbuhan cendawan Lecanicillium lecanii terhadap patogenitasnya pada wereng batang coklat (Nilaparvata lugens). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikologi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya pada bulan Januari-April 2018 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal 7 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga didapatkan 28 unit percobaan. Perlakuan pertama yakni M0 (kontrol), M1 (beras), M2 (jagung), M3 (kacang tanah), M4 (beras+jagung), M5 (beras+kacang) dan M6 (jagung+kacang). Parameter yang diamati adalah kerapatan spora, viabilitas spora, mortalitas dan waktu kematian. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media biakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan cendawan entomopatogen (Lecanicillium lecanii) berdasarkan nilai kerapatan spora dan viabilitas, namun media kacang tanah dan campuran beras kacang menunjukkan tingkat patogenitas paling tinggi dibandingkan media biakan lainnya.
AbstractionThis research aims to study effect of growth medium of entomopathogenic fungus Lecanicillium lecanii and its pathogenity on brown planthopper Nilaparvata lugens. This research was conducted at Micology Laboratory, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya during January to April 2018 using Completely Randomized Design with 7 treatmens and 4 replications. The first treatment was type of media, with M0 (control), M1 (rice), M2 (corn), M3 (peanut), M4 (rice+corn), M5 (rice+peanut) dan M6 (corn+peanut). The parameter observed were sporulation, viability, mortality and death time. The result showed that growing media did not effect the growth of Lecanicillium lecanii, but peanut and mixture of rice and peanut showed the highest pathogenity than others.