Detail Karya Ilmiah

  • UJI TIGA BAHAN AKTIF TERHADAP SERANGAN Alternaria porri Ell. Cif PADA BAWANG MERAH VARIETAS RUBARU DAN MANJUNG
    Penulis : INDRI KRISTINAWATI
    Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. EKO MURNIYANTO. MP
    Dosen Pembimbing II :Ir. SINAR SURYAWATI, M.Si
    Abstraksi

    ABSTRAK Bawang merah(Allium ascalonicum L.)merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang dibudidayakan oleh petani secara intensif.Selama proses produksi sering terjadi gangguan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), diantaranya penyakit yang sering timbul pada tanaman bawang merah adalah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur Alternaria porri (Ell) Cif. Sejauh ini petani masih mengandalkan kemanjuran dari pestisida dalam mengatasi serangan OPT pada tanamannya, khususnya pada serangan jamur yaitu menggunakan fungisida. Banyaknya varian fungisida di pasaran menjadikan petani sulit menemukan ketepatan bahan aktif yang efektif untuk mengatasi serangan bercak ungu ketika musim hujan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan serangan Alternaria porri pada bawang merah Varietas Rubaru dan Manjung dan mengetahui pengaruh pemberian tiga bahan aktif yang berbeda terhadap serangan Alternaria porri pada bawang merah Varietas Rubaru dan Manjung. Penelitian ini menggunakan rancangan lingkungan Split Plot Design (Rancangan Petak Terbagi (RPT), sebagai main plot macam varietas yaitu V1(varietas rubaru); V2(varietas manjung), sedangkan sub plot terdiri atas jenis bahan aktif, yaitu B0(mankozeb) (kontrol); B1(mankozeb+ karbendazim), B2(mankozeb+simoksanil). Pengamatan intensitas serangan dilakukan mulai 5 MST hingga 7 MST. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bahan aktif tidak berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan, namun terhadap penurunan antara varietas berpengaruh nyata. Perlakuan B2(mankozeb+simoksanil) dapat menekan serangan Alternaria porri hingga 0,39 % sedangkan dua bahan aktif lainnya masing-masing 0,68% dan 0,81%, namun tidak berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah kedua varietas yang di coba. Kata kunci :Bawang merah lokal, Alternaria porri (Ell) Cif, bahan aktif.

    Abstraction

    ABSTRACT Shallots (Allium ascalonicum L.) is one of important vegetable crops cultivated by farmers intensively. This plant frequently suffers from purple blotches caused by fungus Alternaria porri (Ell) Cif. So far farmers still rely on the efficacy of pesticides in dealing with pest attacks on crops, in particular using fungicides to avoid fungus attack. A great number of fungicide variants in the market makefarmers difficult to find an accurate fungicide to overcome the fungus diseases. Therefore, this research aimed to study difference of Alternaria porri attack on two onion varieties Rubaru and Manjung and to investigate effect of three different active substance in fungicides against Alternaria porri attack on two onion varieties Rubaru and Manjung. The experiment was arranged on split plot design with the main plotwas varieties, Rubaru (V1) and Manjung (V2). The sub plot consisted of the types of active substance, namely: B0 (mancozeb) (control); B1 (mancozeb + carbendazim), and B2 (mancozeb + cymoxanil). Observation of the intensity of the attack was carried out starting 5 MST up to 7 MST. Observations showed that the active ingredient had no significant effect on the intensity of the attack, but the decrease between the varieties had significant effect. Treatment of B2 (mankozeb + simoxanil) can suppress Alternaria porri attack up to 0.39% while the other two active ingredients are 0.68% and 0.81%, respectively, but no significant effect on the production of shallots both varieties are tried. Keywords :Local red onion, Alternaria porri (Ell) Cif, active substance.

Detail Jurnal