Detail Karya Ilmiah

  • FRAUD PROFILING PADA KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2015)
    Penulis : Khy’sh Nusri Leapatra Chamalinda
    Dosen Pembimbing I : Dr. Tarjo, S.E., M.Si., CFE
    Dosen Pembimbing II :Dr. Bambang Haryadi, S.E., M.Si., Ak., CA
    Abstraksi

    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fraud profiling dilihat dari segi demografi pelaku korupsi, bentuk atau jenis tindak pidana korupsi (tipikor), dan modus operandi tipikor berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) tahun 2015. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif analitis. Data yang digunakan yaitu kasus tipikor berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi demografi pelaku korupsi mayoritas pelaku korupsi di Indonesia yaitu berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam, rata-rata berusia 40 tahun keatas, berpendidikan S1, bekerja sebagai PNS, pejabat atau pegawai pemerintahan, dan bekerja dalam instansi pemerintahan. Dari segi bentuk/jenis tipikor, yang paling sering terjadi di Indonesia yaitu jenis kerugian keuangan negara. Selain itu, dari segi modus operandi tipikor yang sering terjadi di Indonesia yaitu penyalahgunaan anggaran.

    Abstraction

    Abstract This study aims to reveal the fraud in terms of demographic profiling of corruption, shape or type of corruption (corruption), and the modus operandi of corruption based on the decision of the Supreme Court (MA) in 2015. In this research, using qualitative descriptive analytical method. Data used are cases of corruption based on the decision of the Supreme Court (MA) in 2015. The results showed that in terms of the demographic majority of perpetrators of corruption for corruption in Indonesia, namely sex male, Muslim, the average age was 40 years and older, educated S1, working as civil servants, officials or government employees, and work in government agencies. In terms of form / type of corruption, which most often occur in Indonesia, namely the type of state financial loss. Moreover, in terms of the modus operandi of corruption are frequent in Indonesia, namely misuse of funds. Keywords: Fraud Profiling, Corruption, Supreme Court Decision

Detail Jurnal