Detail Karya Ilmiah

  • NASKAH PANDAI BESI DESA PATERONGAN: MENELISIK ETIKA TRANSAKSI DAN RITUAL PRODUKSI
    Penulis : Siti Mardiyah
    Dosen Pembimbing I : Robiatul Auliyah, SE., MSA.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini berupaya untuk mengungkap penerapan etika bisnis usaha pandai besi tradisional Marsyudi di Desa Paterongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini ada empat, yaitu satu informan utama sebagai pemilik pandai besi dan tiga informan pendukung yang merupakan karyawan dan pelanggan. Situs penelitian ini dilakukan di tempat usaha pandai besi tradisional Marsyudi, yaitu di Dusun Tok Koneng, Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan etika bisnis usaha pandai besi tradisional Marsyudi secara umum sudah baik. Pertama, usaha pandai besi tradisional Marsyudi menerapkan nilai kepercayaan dalam penerapan sistem pembayaran DP, nilai pemberian kesamaan harga dalam harga jual pusaka dan nilai kebebasan memilih dalam transaksi pembayaran secara kredit yang dilakukan pembeli. Kedua, penerapan etika ritual sebelum melakukan produksi pusaka. Ritual-ritual dalam produksi pusaka yang diterapkan pada usahanya yaitu ritual jhejeh, ritual pembagian bubur atau ketan, pembacaan Basmalah dan memandikan pusaka keris dengan menggunakan air kembang. Semua ritual tersebut bertujuan agar si pengrajin selamat dan menghasilkan produk pusaka yang berkualitas bagus. Temuan-temuan tersebut sejalan dengan teori teleologi karena tujuan dari etika bisnis yang dijalankan oleh usaha pandai besi tradisional Marsyudi untuk hal yang bersifat kebaikan, bukan bertujuan untuk kejahatan. Kata Kunci: Etika Bisnis, Pandai Besi, Ritual

    Abstraction

    This study seeks to reveal the application of business ethics in the traditional Marsyudi blacksmith business in Paterongan Village. This study uses qualitative methods with a case study approach. The informants in this study were four, namely one main informant as the blacksmith owner and three supporting informants who were employees and customers. This research site is carried out at the Marsyudi traditional blacksmith business site, namely in Tok Koneng Hamlet, Paterongan Village, Galis District, Bangkalan Regency. The results of this study indicate that the application of business ethics to traditional Marsyudi blacksmith business is good. First, Marsyudi's traditional blacksmith business implements a belief value in the implementation of the DP payment system, the value of giving equal prices in the heirloom selling price and the value of freedom of choice in credit payment transactions made by buyers. Second, the application of ritual ethics before carrying out heirloom production. Rituals in heirloom production that are applied to his efforts are jhejeh rituals, rituals for distributing porridge or sticky rice, reading Basmalah and bathing keris heirloom by using flower water. All of these rituals are intended for the craftsman to be safe and produce good quality heirloom products. These findings are in line with the theory of teleology because the purpose of business ethics carried out by the traditional Marsyudi blacksmith business is for the good, not for evil. Keywords: Business Ethics, Blacksmiths, Rituals

Detail Jurnal