Detail Karya Ilmiah

  • RUMAH SAKIT SEBAGAI JEMBATAN MEMPEROLEH LABA DUNIA DAN AKHIRAT: STUDI FENOMENOLOGI ISLAM PADA PEMILIK RUMAH SAKIT FATMA MEDIKA GRESIK
    Penulis : LINDA SRIDEVI SUTIKNO
    Dosen Pembimbing I : Robi'atul Auliyah, S.E., MSA
    Dosen Pembimbing II :Achdiar Redy Setiawan, S.E., MSA., Ak., CA
    Abstraksi

    Penelitian ini berusaha mengungkap kebijakan pengambilan dan pemaknaan laba rumah sakit bagi pemilik rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan pendekatan fenomenologi islam dalam proses analisis yaitu dengan mengeksistensikan kesadaran “Aku” dengan nilai-nilai Islam. Pendekatan tersebut dipilih karena peneliti membutuhkan kedalaman untuk mengungkap realita dibalik fenomena tersebut. Informan penelitian ini ada dua yaitu 2 informan utama yakni pemilik rumah sakit dan 4 informan pendukung sebagai bentuk triangulasi penelitian. Situs penelitian ini dilakukan di RS Fathma Medika Gresik, Jl. Pendopo no. 45 Sembayat Manyar Gresik. RS Fathma Medika merupakan salah satu rumah sakit yang peduli dengan pasien yang tidak memiliki biaya untuk membayar jasa pelayanan kesehatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa teradapat dua kesadaran makna laba bagi pemilik RS Fathma Medika yakni laba dalam bentuk materi dan laba dalam bentuk non materi. Laba materi, merupakan laba uang yang diperoleh dari hasil kegiatan operasional rumah sakit yang digunakan untuk keberlangsungan hidup rumah sakit. Terdapat empat pemaknaan laba non materi yakni; 1) “laba” sebagai bentuk “investasi dunia dan akhirat”, laba tidak hanya digunakan untuk memperkaya diri di dunia saja, namun juga digunakan untuk bekal di akhirat, 2) “laba” sebagai bentuk “birrul waliddain”, laba digunakan untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan memberikan sedekah kubur, 3) “laba” sebagai wujud “rasa syukur an rasa bahagia” selayaknya manusia harus bersyukur dengan laba yang diperoleh, bukti nyata bersyukur adalah dengan tindakan yang bisa memberikan manfaat, 4) “laba” sebagai wujud “manusia yang bermanfaat”, laba yang diperoleh harus dapat memberikan manfaat untuk kemaslahatan banyak orang. Kemudian pemknaan tersebut disintesiskan dengan nilai-nilai agama Islam dengan menggunakan Al-Quran, Hadist, dan pendapat Ulama’. Dalam pandangan Islam laba dimaknai sebagai rezeki yang diberikan kepada manusia. Manusia tidak boleh tamak dengan rezeki yang diperoleh, maka tidak boleh tamak dengan rezeki yang dimiliki harus digunakan untuk kemaslahatan banyak orang. Kata Kunci: Laba, Fenomenologi, Kemaslahatan, Biaya, Rumah Sakit, Rezeki ?

    Abstraction

    This research tries to reveal the policy of taking and interpretation of hospital profit for hospital owner. This research uses qualitative method, and approach of Islamic phenomenology in the process of analysis that is by eksistensikan awareness "I" with Islamic values. The approach is chosen because researchers need depth to reveal the reality behind the phenomenon. Informant of this research there are two that is 2 main informant that is owner of hospital and 4 supporting informant as form triangulation research. The research site was conducted at RS Fathma Medika Gresik, Jl. Pendopo no. 45 Sembayat Manyar Gresik. RS Fathma Medika is one of the hospitals that cares about patients who have no cost to pay for health services. The results of this study indicate that teradapat two awareness of profit for the owner of RS Fathma Medika ie profit in the form of material and profit in the form of non-material. Material profit, is the profit of money derived from the operational activities of the hospital used for the survival of the hospital. There are four meanings of non-material profit that is; 1) "profit" as a form of "world investment and the hereafter", profit is not only used to enrich themselves in the world alone, but also used for provision in the hereafter, 2) "profit" as a form of "birrul waliddain", profit is used to worship both parents with giving alms, 3) "profit" as a form of "gratitude of happiness" should humans should be grateful to the profits earned, the real proof of gratitude is the action that can provide benefits, 4) "profit" as a form of " beneficial human being ", the profit earned must be able to benefit the benefit of many people. Then the incarnation is synthesized with Islamic religious values using the Qur'an, Haduist, and Ulama 'opinion. In the view of Islamic profit is defined as the provision given to human beings. Humans should not be greedy with the sustenance earned, then should not be greedy with sustenance owned must be used for the benefit of many people.

Detail Jurnal