Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS VIKTIMOLOGIS TERHADAP ANAK YANG DIJADIKAN KURIR DALAM PEREDARAN NARKOTIKA
    Penulis : RIZKY CATUR ANANDA
    Dosen Pembimbing I : Dr. Erma Rusdiana, S.H., M.H
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Maraknya kasus peredaran narkotika di dalam negeri hampir meliputi seluruh kota besar bahkan di sejumlah pelosok desa sekalipun tidak luput dari peredaran gelap narkotika. Lokasinya yang strategis dan jumlah penduduknya yang besar, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial dalam bisnis peredaran gelap narkotika. Dalam menjalankan bisnis tersebut, tidak jarang sindikat jaringan narkoba seringkali memanfaatkan anak dibawah umur untuk dijadikan kurir sebagai celah agar terlepas dari pantauan aparat penegak hukum. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu membahas kedudukan anak yang dijadikan sebagai kurir narkotika dalam perspektif viktimologi. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian hukum normatif yaitu jenis penelitian yang biasa disebut penelitian hukum doktriner. Penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan berupa undang-undang, karya ilmiah, dokumen resmi serta dokumen lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang dijadikan kurir narkotika selain dikatakan sebagai pelaku, juga dapat disebut sebagai korban. Dalam konsep penyertaan, pemanfaatan anak sebagai kurir narkotika dapat dikualifikasikan ke dalam dua bentuk penyertaan yaitu orang yang menyuruh melakukan (doenpleger) dan perbuatan orang yang sengaja membujuk (uitlokker) yang tercantum dalam Pasal 55 ayat (1) KUHP. Sedangkan dalam perspektif viktimologi mengenai tipologi korban, anak yang menjadi kurir narkotika dapat digolongkan sebagai Biologically Weak Victims, yaitu mereka yang mempunyai bentuk fisik atau mental tertentu yang menyebabkan orang lain melakukan kejahatan terhadapnya. Kata Kunci: Narkotika, Anak dan Viktimologi

    Abstraction

    The narcotics cases in Indonesia spread and control the big cities up to the villages. Indonesia have strategic location and large population which can be a potential market in the illegal drug trafficking. The drug syndicates was using underage children to be a courier in order to avoid the police. This research is mainly discussed about underage children position who was used as drugs courier in the victimology perspective. In this study, the author is using normative legal research method which is a by using secondary data in the library such as positive laws, legal research, official documents, etcetera. The results showed that children who were used as narcotics couriers other than being said as perpetrators, could also be referred to as victims. In the concept of participation, the use of children as narcotics couriers can be qualified into two forms of participation, namely the person who ordered (doenpleger) and the act of someone who intentionally persuaded (uitlokker) listed in Article 55 paragraph (1) of the Criminal Code. While in the victimology perspective on the typology of victims, children who become narcotics couriers can be classified as Biologically Weak Victims, those who have certain physical or mental forms that cause others to commit crimes against them. Keywords: Narcotics, Children and Victimology

Detail Jurnal